JAKARTA, KalderaNews.com – Bulan Oktober 2025 akan menjadi momen istimewa bagi pecinta astronomi. Pasalnya, ada lima hujan meteor yang mencapai puncaknya hampir bersamaan. Beberapa di antaranya hanya berselang satu hingga dua hari.
Fenomena langit ini meliputi hujan meteor Draconid, Taurid Selatan, Delta Aurigid, Epsilon Geminid, dan Orionid.
Masing-masing memiliki karakter unik, mulai dari jumlah meteor per jam, arah datangnya, hingga tingkat kecerahan cahaya. Bahkan ada yang berpotensi menimbulkan bola api besar.
ACA JUGA:
- Bahaya Radioaktif Cesium-137 di Cikande, Dampak dan Langkah Pencegahan
- 3 Fenomena Langit yang akan Muncul di Bulan Oktober 2025
- Fenomena “Bediding”, Dingin Sampai ke Tulang, Begini Penjelasan BMKG
Lalu mengapa hujan meteor bisa berdekatan? Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan penjelasan terkait hal ini.
Penjelasan BRIN soal hujan meteor yang terjadi berdekatan
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa hujan meteor terjadi ketika orbit Bumi bertemu dengan sisa debu komet.
Saat debu tersebut memasuki atmosfer, akan tampak sebagai meteor.
“Hujan meteor berasal dari sisa debu komet yang lintasannya berpapasan dengan Bumi,” ungkap Thomas.
Menurutnya, setiap komet memiliki jalur orbit sendiri. Namun secara kebetulan, beberapa orbit tersebut berada dekat satu sama lain, sehingga hujan meteor terjadi hampir bersamaan.
“Masing-masing punya orbit sendiri. Kebetulan saja orbit mereka berpapasan dengan Bumi berdekatan, jadi waktu puncaknya pun berdekatan,” jelasnya.
Thomas menegaskan bahwa masyarakat Indonesia juga bisa menyaksikan fenomena ini.
“Semua hujan meteor pada bulan Oktober bisa teramati dari Indonesia,” ujarnya.
Syarat utamanya adalah kondisi langit yang cerah, minim polusi cahaya, serta lokasi pandang yang tidak terhalang bangunan atau pepohonan.
“Syaratnya cuaca cerah, jauh dari polusi cahaya, dan medan pandang tidak terhalang bangunan atau pohon,” tambahnya.
Jadwal Hujan Meteor Oktober 2025
1. Hujan Meteor Draconid – 8 Oktober 2025
Fenomena ini memuncak pada Rabu (8/10/2025). Meski durasinya singkat, intensitas meteor cukup tinggi. Walau berasal dari langit utara, masyarakat Indonesia tetap bisa menikmatinya.
2. Hujan Meteor Taurid Selatan – 10 Oktober 2025
Pada Jumat (10/10/2025), meteor Taurid Selatan mencapai puncak. Ciri khasnya adalah pergerakan meteor yang lambat dan terang. Jumlahnya tidak banyak, tetapi ukurannya relatif besar.
3. Hujan Meteor Delta Aurigid – 11 Oktober 2025
Langit malam Sabtu (11/10/2025) akan dihiasi hujan meteor Delta Aurigid. Fenomena ini biasanya memiliki intensitas rendah hingga sedang. Meski tidak terlalu padat, tetap menarik untuk diamati jika cuaca mendukung.
4. Hujan Meteor Epsilon Geminid – 18 Oktober 2025
Berasal dari rasi Gemini, puncaknya jatuh pada Sabtu (18/10/2025). Karena bertepatan dengan fase bulan sabit yang redup, hujan meteor ini bisa terlihat lebih jelas.
5. Hujan Meteor Orionid – 21 Oktober 2025
Pada Selasa (21/10/2025), giliran Orionid yang memuncak. Fenomena ini berasal dari sisa debu komet Halley dan dikenal cukup populer. Dengan puluhan meteor per jam, Orionid dapat diamati dari rasi Orion yang mudah ditemukan.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Tadi saya melihat meteor jatuh di arah timur utara, saya melihat di desa nagrog kecamatan cicalengka di pembangunan rumah sakit dan sekolah perguruan tinggi yang sedang di bangun