JAKARTA, KalderaNews.com – Fatima Bosch dari Meksiko ditetapkan sebagai Miss Universe 2025. Inilah profil pendidikan yang mentereng dari Fatima.
Perempuan berusia 25 tahun ini bukan sekadar model, melainkan seorang sarjana dan desainer mode.
Bahkan, ia menempuh pendidikan di tiga institusi bergengsi di tiga negara berbeda, Meksiko, Italia, dan Amerika Serikat.
BACA JUGA:
- Sosok Alala “Terbang” di Atas Es Kibarkan Merah Putih di Kompetisi Ice Skating 9 Negara
- Kisah Apriyanti, Guru Beragama Kristen yang Mengajar di MTs Negeri, Merawat Keberagaman Tanpa Batas
- Inilah Sosok Doktor Fisika Termuda ITB Jessie Manopo, Raih Summa Cumlaude Lewat “Jalur Tol” Akademik PMDSU
Pendidikan bertaraf internasional
Latar belakang pendidikan Fatima menunjukkan ambisi dan ketekunannya dalam bidang kreatif dan fesyen.
Ia tercatat sebagai lulusan dari program studi Fashion and Apparel Design dengan riwayat akademis yang impresif:
- Universidad Iberoamericana (UIA), Mexico City, Meksiko: Ini adalah institusi tempat Fatima menempuh pendidikan sarjananya (2021-2024). Di UIA, ia meletakkan fondasi yang kuat dalam teori dan praktik desain fesyen.
- Nuova Accademia di Belle Arti (NABA), Milan, Italia: Untuk memperluas horizon dan mengasah keahliannya di jantung mode dunia, Fatima melanjutkan pendidikannya di NABA, Milan. Pengalaman ini memberikannya perspektif Eropa yang elegan dan modern dalam dunia desain.
- Lyndon Institute, Vermont, Amerika Serikat: Pendidikan di Amerika Serikat melengkapi portofolio akademisnya, memberikan sentuhan wawasan global dan struktur pendidikan yang holistik.
Kombinasi studi lokal dan internasional ini membentuk Fatima menjadi sosok yang memiliki kreativitas tinggi, pemahaman global, serta identitas fesyen yang kuat.
Menderita ADHA, alami perundungan di sekolah
Yang lebih menginspirasi adalah kisah perjuangan pribadi Fatima di bangku sekolah.
Sejak kanak-kanak, ia didiagnosis mengidap Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) dan Disleksia.
Kondisi neurodiversitas ini seringkali membuatnya menghadapi tantangan, termasuk perundungan (bullying) selama masa sekolah.
Namun, alih-alih menyerah, Fatima mengubah rintangan tersebut menjadi pendorong.
Ia secara terbuka menyatakan bahwa ADHD dan disleksia justru telah meningkatkan kreativitas dan ketahanan dirinya, dua kualitas penting yang ia bawa ke panggung Miss Universe.
“Saya percaya jika saya tidak menghadapi perundungan yang pernah saya alami, saya tidak akan belajar untuk maju dan percaya pada diri sendiri. Saya tidak akan mengembangkan empati yang saya miliki hari ini,” ungkap Fatima Bosch.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply