![downtime Downtime yang tidak terduga, baik dari Microsoft, Google atau AWS](https://www.kalderanews.com/wp-content/uploads/2019/03/down-time-600x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Pada 13 Maret 2019 lalu, layanan Gmail dan Google Drive mengalami insiden pemadaman global selama 4 jam. Hal ini menyulitkan bagi pengguna, terutama yang meletakkan data-data penting mereka dalam layanan cloud publik.
Pengguna Gmail mengeluhkan kesulitan dalam menyimpan draf dan mengirim email, serta melampirkan dan membuka lampiran. Sementara itu, pengguna Google Drive mengalami masalah dalam mengunggah dan mengunduh file.
Pengguna Indonesia juga terdampak oleh gangguan tersebut. Banyak pengguna yang tidak dapat mengirim email, mengunduh foto atau video. Berkali-kali terdapat pesan peringatan bahwa e-mail tidak dapat dikirim. Mereka berpikir bahwa komputer atau jaringan internet mereka bermasalah, karena pemberitahuan di layar meminta pengguna untuk mengecek kembali soal jaringan internet.
BACA JUGA:
- Apa itu InfiniteBe Base Station 4G LTE-ITB?
- Peneliti Harus Ciptakan Inovasi untuk Milenial Karena Hal ini
- Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Pertama di Indonesia Ada di Bantargebang
Dalam lingkungan bisnis yang menggunakan cloud publik, divisi IT juga banyak mendapatkan keluhan tentang Gmail yang bermasalah, padahal hal tersebut disebabkan oleh Google yang sedang down.
Ketika bisnis hanya bergantung pada penyimpanan dan layanan cloud, ada beberapa konsekuensi yang harus mereka hadapi. Sebuah laporan yang diterbitkan ARN pada awal tahun ini memperingatkan bahwa downtime yang tidak terduga, baik dari Microsoft, Google atau AWS, dapat mengakibatkan kerugian hingga 19 miliar dolar AS.
Survei ITIC 2017 tentang Tren Keandalan dan Kerugian Per Jam dari downtime menunjukkan bahwa kerugian saat downtime terus meningkat seiring dengan makin tingginya risiko bisnis.
Bahkan, downtime selama beberapa menit saja bisa mengakibatkan gangguan yang signifikan. Lebih dari 98% perusahaan besar yang memiliki lebih dari 1.000 karyawan mengatakan bahwa rata-rata, satu jam downtime per tahun merugikan perusahaan sebesar 100.000 dollar, sedangkan 81% perusahaan melaporkan bahwa kerugiannya mencapai 300.000 dollar.
Dampak negatif downtime juga dirasakan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memiliki kurang dari 150 karyawan. Sekitar 47% responden survei memperkirakan bahwa satu jam downtime dapat merugikan perusahaan sebanyak 100.000 dollar, dalam bentuk pendapatan dan produktivitas yang berkurang. (ML)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply