BEKASI, KalderaNews.com – Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih Bantargebang resmi beroperasi pekan ini. PLTSa ini diharapkan dapat menjadi solusi pengelolaan sampah nasional terutama di kota- kota besar Indonesia.
Menristekdikti Mohamad Nasir menjelaskan dalam sehari, DKI Jakarta memproduksi 8.000 ton sampah, sedangkan Kota Bekasi mencapai 1.800 ton. Adanya PLTSa ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah sampah, baik di DKI Jakarta maupun di Kota Bekasi.
“Total ada sekitar 10 ribu ton sampah per hari. PLTSa Merah Putih Bantargebang ini merupakan ‘pilot project’ sehingga baru mampu mengolah 100 ton/hari. Kita dorong BPPT untuk menghasilkan teknologi yang mampu mengolah 2.000 hingga 5.000 ton per hari,“ ujar Menristekdikti.
BACA JUGA:
- Worries about Harmful Uses of AI
- Apa itu InfiniteBe Base Station 4G LTE-ITB?
- Peneliti Harus Ciptakan Inovasi untuk Milenial Karena Hal ini
Menteri Nasir mengajak semua pihak untuk merubah paradigma agar tidak hanya menjadikan sampah sebagai sumber masalah yang harus dibuang, namun menjadikan sampah sebagai sebuah komoditi. Sampah yang dikelola dengan baik akan menghasilkan nilai tambah, seperti listrik yang akan dihasilkan oleh PLTSa Merah Putih.
Leave a Reply