Mengapa Suporter Sepakbola Kerap Bikin Rusuh? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Sharing for Empowerment

Selain itu, kerusuhan juga bisa terjadi manakala ada kesempatan atau minim antisipasi. Di sinilah peran aparat keamanan. Ia mestinya bisa mengatisipasi setiap potensi gerakan yang mengarah ke kerusuhan. “Kalau polisi membiarkan, mereka juga bakal makin merasa bahwa bisa bebas bertindak,” kata Paulus.

Sementara, ahli kesehatan menyebutkan, dalam tubuh manusia terdapat “otak primitif”. Nah, “otak primitif” ini akan kian aktif ketika berada dalam kerumunan, bersifat reaktif, dan membuat tidak bisa berpikir jernih.

Dalam otak manusia juga ada bagian yang bernama neo cortex; bagian yang cenderung matang saat seseorang dewasa. Bagian inilah yang mempengaruhi cara berpikir kreatif dan logis.

Sementara, para suporter bola itu kebanyakan masih berada di usia remaja, di mana neo cortex kadang belum matang sempurna. Kondisi ini didukung dengan perilaku fanatik yang kadang lebih mengedepankan emosi daripada logika. Hal inilah yang membuat mereka mudah sekali terlecut amarah, apalagi dilakukan bersama-sama di keramaian. (yp)




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*