JAKARTA, KalderaNews.com – Sejak Minggu, 15 September 2019, sebuah utas dari akun Twitter @temukonco menjadi viral. “Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Saya persembahkan. Peta Indonesia terkini,” demikian tulis pemilik akun tersebut, Iwan Pribadi, yang dilampiri gambar peta Indonesia dengan titik merah menyala, terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
BACA JUGA:
- Siak Jadi Tuan Rumah Ideal Festival Gerhana Matahari Cincin 24-26 Desember 2019
- Oryza sativa, Nama Spesies Kok Jadi Nama Anak, Begini Cara Carolus Linnaeus Memberi Nama Ilmiah
- Oh, Heboh Vlog VA dengan ASMR, Bisa Bikin Gembira dan Kurangi Stres Lho
Peta Indonesia tersebut didapat dari situs windy.com. Menurut Kepala Bidang Layanan Informasi Cuaca BMKG Ana Oktavia Setiowati, peta tersebut menunjukkan paparan gas CO atau karbon monoksida. CO merupakan gas tidak berwarna, tak berbau, dan tidak berasa yang ada di atmosfer bumi. Gas ini berasal dari asap kendaraan bermotor, pabrik, kebakaran, atau yang lain. Ana Oktavia menjelaskan bahwa titik merah tersebut memang sesuai, karena memang sebaran asap posisinya ada di titik-titik tersebut. Saat terjadi kebakaran hutan, maka asap akan terdeteksi seperti gambar yang dimuat di windy.com.
Ana Oktavia menyebutkan bahwa sebaran titik panas masih sama, yaitu di daerah Riau, Jambi, Palembang, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, sampai ke Kalimantan Utara. Nah, untuk mengurangi titik panas tersebut, BMKG bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI sedang berupaya mengatasi dengan hujan buatan. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply