8 Staf MKRI Recharging Analisis Hukum ke Belanda dengan StuNed

Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl (tengah) menyerahkan beasiswa secara resmi kepada Sekjen MKRI, Guntur Hamzah (kanan), didampingi Koordinator Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono
Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl (tengah) menyerahkan beasiswa secara resmi kepada Sekjen MKRI, Guntur Hamzah (kanan), didampingi Koordinator Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono (kiri) (KalderaNews/Neso Indonesia)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Selama tiga bulan delapan staf Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) mengikuti pelatihan Recharging Programme di The Hague University of Applied Sciences, Belanda. StuNed memberi subsidi sebagian biaya kuliah.

Penyerahan beasiswa dilakukan secara resmi oleh Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl, kepada Sekretaris Jenderal MKRI, Muhammad Guntur Hamzah di kantor MKRI, Rabu, 25 September 2019.

Recharging program ini merupakan program pelatihan berkelanjutan untuk peningkatan kapasitas analisis hukum yang komprehensif bagi staf ahli pendukung hakim MKRI. Program ini dirancang untuk membantu para peserta mengembangkan pengetahuan hukum substantif, keterampilan hukum, dan etika professional.

BACA JUGA:

Termasuk di dalamnya, peserta akan mempelajari perkembangan hukum konstitusional dan hak asasi manusia, serta keterampilan komunikasi hukum, baik untuk keperluan di internal MK maupun untuk publikasi hasil persidangan ke masyarakat umum.

Peserta pelatihan berasal dari lingkungan kepaniteraan dan sekretariat jenderal MKRI, dengan masa kerja minimal dua tahun. Mereka telah mengikuti proses seleksi, mulai administrasi dokumen, wawancara, serta test kesehatan. Pelatihan akan berlangsung selama sepuluh minggu, mulai 7 Oktober sampai dengan 13 Desember 2019.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*