TANGERANG, KalderaNews.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan kemitraan yang terbuka, lintas program studi, universitas, dunia industri, perusahaan, kementerian/lembaga, hingga organisasi nirlaba tingkat dunia membuka peluang bagi perguruan tinggi mewujudkan kebijakan Kampus Merdeka.
Karena itu pihaknya mendukung kemajuan perguruan tinggi dengan kemudahan proses izin membuka prodi baru terutama bagi yang terbukti telah bekerja sama dengan organisasi kelas dunia, organisasi nirlaba kelas dunia ataupun perguruan tinggi top 100 dunia.
“Kami mendorong pernikahan massal antara prodi perguruan tinggi dengan dunia nirlaba, dunia NGO, dunia research, dunia science dan kami akan memasarkan prodi-prodi tersebut sehingga kurikulum kita relevan dengan kebutuhan,” tutur Nadiem di Tangerang Selatan baru-baru ini.
BACA JUGA:
- Natuna Dijadikan Tempat Observasi WNI dari Wuhan, Sejumlah Sekolah Diliburkan
- Bagaimana Jika Perguruan Tinggi Tidak Mau Reakreditasi dan Naik Level?
- Harvard University Peringkat Pertama Dunia Versi Webometrics, 20 Besar Didominasi Amerika Serikat
- UI Geser UGM, Inilah 50 Besar Peringkat Universitas di Indonesia Versi Webometrics
- 100 Hari Kerja Nadiem Banggakan “Merdeka Belajar” dan “Kampus Merdeka”
Kebijakan Kampus Merdeka sangat selaras dengan Kemristek/BRIN ingin mempercepat pencapaian hilirisasi dari inovasi. Dalam rangka mengintegrasikan berbagai kegiatan dan program litbangjirap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di Indonesia untuk menciptakan inovasi yang mampu mengentaskan kemiskinan dan mendorong perkembangan ekonomi Indonesia.
Leave a Reply