NATUNA, KalderaNews.com – Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, sengaja meliburkan sejumlah sekolah di wilayahnya. Kebijakan itu diambil lantaran Natuna dijadikan lokasi observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China.
BACA JUGA:
- Bagaimana Jika Perguruan Tinggi Tidak Mau Reakreditasi dan Naik Level?
- Harvard University Peringkat Pertama Dunia Versi Webometrics, 20 Besar Didominasi Amerika Serikat
- UI Geser UGM, Inilah 50 Besar Peringkat Universitas di Indonesia Versi Webometrics
- 100 Hari Kerja Nadiem Banggakan “Merdeka Belajar” dan “Kampus Merdeka”
- The Netherlands: the perfect place to kick-start your international management career
Kebijakan itu tertutang dalam Surat Edaran nomor 800/DISDIK/46/2020 yang mengatasnamakan Bupati Natuna. Surat itu ditujukan kepada kepala sekolah di sejumlah kecamatan dan ditembuskan ke Mendikbud hingga Gubernur Kepulauan Riau.
Sekolah-sekolah yang berlokasi di enam kecamatan untuk sementara diliburkan. Kecamatan tersebut adalah Bunguran Timur, Bunguran Tengah, Bunguran Selatan, Bunguran Batubi, Bunguran Timur Laut, dan Bunguran Barat. “Surat edaran memang benar,” ucap Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti.
Surat edaran tersebut berisi lima poin penting. Pertama, meminta kepala sekolah meliburkan proses belajar-mengajar di sekolah terhitung mulai 3 Februari sampai 17 Februari 2020. Kedua, selama masa libur itu, siswa diminta belajar di rumah. Ketiga, para siswa diimbau tak melakukan aktivitas di luar rumah serta menghindari tempat keramaian. Keempat, para siswa diminta menerapkan hidup bersih dan sehat, terutama selalu mencuci tangan menggunakan sabun usai beraktivitas. Kelima, para siswa diminta segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat jika mengalami gejala gangguan saluran pernapasan.
Wilayah Natuna memang telah ditetap Pemerintah menjadi tempat observasi bagi warga negara Indonesia (WNI) yang telah dipulangkan dari Wuhan, China. Tiga pesawat pembawa WNI dari Wuhan, tiba di Pangkalan Udara (Lanud) TNI Raden Sadjad Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, pada Minggu, 2 Februari lalu. Mereka akan menjalani masa karantina selama dua pekan untuk memastikan tidak terpapar virus corona.
Sebanyak 243 WNI telah diangkut dalam tiga pesawat Hercules A-1315 dan dua pesawat Boeing AL-7304 dan A 7306. Pesawat tersebut terbang dari Bandara Hang Nadim, Batam setelah sebelumnya menempuh perjalanan dari China.
Mereka dipulangkan ke Indonesia dengan pesawat komersil dari China. Usai pemeriksaan kesehatan dan menjalani prosedur kekarantinaan, mereka langsung diberangkatkan ke Natuna. Pemerintah Tiongkok telah mengizinkan warga asing di Kota Wuhan yang terisolir karena virus corona dipulangkan ke negara masing-masing. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply