BANDUNG, KalderaNews.com – Kebijakan social distancing dan lockdown semua kegiatan kampus tidak menyurutkan langkah sivitas akademika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dalam melaksanakan fungsi Tri Darma Perguruan Tinggi berupa pengabdian pada masyarakat.
Dr. Yatti Sugiarti, M.P. meminta ijin dari dekan untuk memproduksi handsanitizer dengan dibantu asisten laboratorium Prodi Agro Industri FPTK.
Produksi ini didasarkan pada keprihatinannya akan langkanya handsanitizer yang ada di pasaran ungkapnya. Awal produksi hand sanitizer ini dibuat dengan kemasan 130 ml.
BACA JUGA:
- Disiplin Cuci Tangan dengan Sabun Tak Maksimal, Update Corona Sabtu: Meninggal 102, Positif 1.155, 59 Sembuh
- Luar Biasa, 15.000 Mahasiswa Daftar Jadi Relawan Covid-19
- Inilah Data Lengkap 28 Provinsi yang Sudah Terpapar Corona, Cek Tempatmu!
- 50 dari 146 Dokter Baru FK UPH Jadi Relawan Atasi Covid-19
- Duh, Pasien Positif Corona Tembus Seribu Jadi 1.046
“Jika dengan basis 1 liter yaitu mencampurkan 840 ml alkohol 95% dengan 45 ml hidrogen peroksida dan 15 ml gliserol lalu diencerkan dengan aquades sampai volume 1 liter. Boleh ditambahkan esensial oil sebagai fragrance. Kami sendiri menambahkan lemon oil sebagai pewanginya,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi UPI.
Saat ini produksi yang dibuat ukurannya menjadi lebih besar yaitu 250 ml dan ukuran kemasan jeriken. Adapun permintaan dari luar juga banyak, tapi sampai sekarang belum bisa terpenuhi.
Sementara ini hanya memproduksi untuk lingkungan UPI saja. Salah satu kendala yang dihadapi juga dikarenakan kesulitan untuk memperoleh bahan-bahannya.
Mudah-mudah apa yang telah dilakukan menjadi pemicu bagi dosen UPI yang lain untuk peduli terhadap kondisi yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply