BOGOR, KalderaNews.com – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN), Bambang PS Brodjonegoro mengingatkan pentingnya tren teknologi yang menjadi peluang baru perusahaan rintisan atau startup Indonesia dalam normal baru.
BACA JUGA:
- HR Director Mayora: WFH Rusak Etos Kerja dan Tenggelamkan Motivasi
- Sektor Bisnis Perlu Adaptasi dan Inovasi Cepat di Masa Transisi
- 9 Sektor Ekonomi Dibuka, Dr. Agustinus Prasetyantoko: Prinsip Tertingginya Keselamatan Nyawa
- Kepuasan dan Kepercayaan Customer Jadi Kunci Kesuksesan Bisnis di Masa Transisi
- Teknologi dan Inovasi Keuangan: Evolusi Bisnis Perbankan
- Hingga 8 Juni 2020 Ada 358.966 Permohonan Insentif Pajak Disetujui di Tengah Ketidakpastian Bisnis
“Tren teknologi ini jangan kita lihat sebagai darurat, justru kita lihat sebagai new normal atau the new future karena ini adalah bagian dari revolusi industri keempat,” kata Menristek Bambang di webinar Science Techno Park IPB University (STP IPB) bertema Tren Konsumen Ritel New Normal: Peran STP Kembangkan Start-up.
Pada kesempatan yang sama Menteri Bambang juga menyampaikan pentingnya kesadaran perusahaan rintisan atau startup menyesuaikan model bisnisnya dengan kondisi pandemik saat ini.
Perusahaan rintisan atau startup bisa berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi dengan cara membuka akses pasar bagi UMKM dan menerapkan konsep minim kontak atau less contact.
“Kondisi ekonomi susah untuk bisa 100% pulih. Tapi saat new normal cara tingkatkan ekonomi yaitu dengan teknologi informasi,” tandas Bambang.
Leave a Reply