Madrasah Boleh Belajar Tatap Muka, Asalkan…

Ilustrasi: Madrasah di zona hijau dan kuning diperbolehkan membuka pembelajaran tatap muka. (Ist.)
Ilustrasi: Madrasah di zona hijau dan kuning diperbolehkan membuka pembelajaran tatap muka. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Agama Fachrul Razi memperbolehkan madrasah di zona hijau dan kuning untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Tetapi, ada syaratnya dan madrasah harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hal ini disampaikan Menag dalam webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. “Madrasah boleh memilih pembelajaran tatap muka, dengan pertimbangan masing-masing. Tetapi tentu memperhatikan protokol kesehatan, agar semuanya tetap aman,” kata Menag pada webinar yang disiarkan di kanal YouTube Kemendikbud RI, Jumat petang, 7 Agustus 2020.

BACA JUGA:

Nah, ada empat hal yang menjadi persyaratan madrasah atau pesantren yang akan melakukan pembelajaran tatap muka:

  • Pertama, lingkungan madrasah atau pesantren aman Covid-19.
  • Kedua, guru, uztad, atau pengajar lainnya aman Covid-19.
  • Ketiga, siswa atau santri semuanya aman Covid-19.
  • Dan keempat, pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat.

Menag juga menyampaikan bahwa saat ini hampir seluruh pesantren di Indonesia telah melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka, dengan mempertimbangkan empat hal tersebut.

“Alhamdulilah, sejauh ini boleh dikatakan yang kami tahu, hanya ada tiga pesantren (yang ada kasus Covid-19). Jadi kalau dihitung presentasenya hanya nol koma nol nol nol sekian persen (dari seluruh jumlah pesantren di Indonesia),” ujar Menag.

Menag menilai, pembukaan madrasah jauh lebih menantang, jika dibandingkan pesantren, lantaran pesantren memiliki sistem asrama, sehingga lebih muda menerapkan protokol kesehatan. Sementara madrasah hampir sama dengan sekolah pada umumnya.

“Kalau di madrasah, siswanya kan datang, lalu pulang ke rumah. Kita tidak tahu setelah selesai sekolah, mereka pulang atau mampir kemana dulu,” kata Menag.

Maka, Menag mengajak masyarakat, terutama orangtua siswa agar ikut memantau pergerakan siswa. “Ingatkan anak-anak agar langsung pulang ke rumah!” tegas Menag.

Sementara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim kembali menegaskan bahwa madrasah dan pesantren yang berada di zona hijau dan kuning, pembukaan sekolah dilakukan secara bertahap.

“Madrasah dan pesatren atau sekolah berasrama pada zona hijau dan kuning pembukaannya dilakukan secara bertahap selama masa transisi dua bulan ke depan,” kata Nadiem.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*