
JAKARTA, KalderaNews.com – Penghargaan Nobel diberikan setiap tahun pada tokoh-tokoh yang telah melakukan penelitian yang luar biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru atau telah melakukan kontribusi luar biasa ke masyarakat dunia sesuai bidangnya.
Penghargaan ini diberikan berdasarkan wasiat Alfred Nobel, seorang industrialis dan penemu dinamit di Swedia. Alfred Nobel menandatangani wasiat tersebut di Swedish-Norwegian Club di Paris pada tanggal 27 November 1895.
Sejak 1901 penghargaan Nobel diberikan untuk pencapaian dalam 6 bidang yakni Nobel Fisika (ditentukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia), Nobel Kimia (ditentukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia), Nobel Fisiologi atau Kedokteran (ditentukan oleh the Karolinska Institute), Sastra (ditentukan oleh the Swedish Academy) dan Nobel Perdamaian (ditentukan oleh sebuah komite yang ditunjuk oleh Norwegian Storting)
BACA JUGA:
- Wow, Dua Ilmuwan Cantik Emmanuelle Charpentier dan Jennifer Doudna Gondol Nobel Kimia 2020
- Briton Penrose, Reinhard Genzel dan Andrea Ghez Sabet Nobel Fisika 2020 Terkait Penelitian Black Hole
- Inilah Trio Amerika-Inggris Peraih Nobel Kedokteran 2020
Baru pada 1968, Sveriges Riksbank, Bank Swedia, menambah “Penghargaan dalam Sains Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel. Dengan begitu Nobel Ekonomi ditentukan oleh Royal Swedish Academy of Sciences.
Pada 2020 ini penerima Nobel Kimia telah diumumkan pada Rabu, 7 Oktober 2020, yakni Emmanuelle Charpentier (Prancis) dan Jennifer Doudna (AS), untuk pengembangan gunting pemotongan DNA CRISPR-Cas9 (Baca: Wow, Dua Ilmuwan Cantik Emmanuelle Charpentier dan Jennifer Doudna Gondol Nobel Kimia 2020)
Lalu siapa saja penerima Nobel Kimia dari masa-masa? Berikut ini daftar lengkapnya:
2020
Emmanuelle Charpentier (Prancis) dan Jennifer Doudna (AS), untuk mengembangkan teknik penyuntingan gen yang dikenal sebagai “gunting” pemotongan DNA CRISPR-Cas9.
2019
John Goodenough (AS), Stanley Whittingham (Inggris) dan Akira Yoshino (Jepang) untuk pengembangan baterai lithium-ion, membuka jalan bagi smartphone dan masyarakat bebas bahan bakar fosil.
2018
Frances H. Arnold (AS), George P. Smith (AS) dan Sir Gregory P. Winter (Inggris) untuk mengembangkan enzim yang digunakan untuk obat kimia dan antibodi yang lebih hijau dan lebih aman dengan efek samping yang lebih sedikit.
2017
Jacques Dubochet (Swiss), Joachim Frank (AS) dan Richard Henderson (Inggris), untuk mikroskop cryo-elektron, metode untuk pencitraan molekul kecil yang beku.
2016
Jean-Pierre Sauvage (Prancis), Fraser Stoddart (Inggris) dan Bernard Feringa (Belanda) untuk mengembangkan mesin molekuler, mesin terkecil di dunia.
2015
Tomas Lindahl (Swedia), Paul Modrich (AS) dan Aziz Sancar (Turki-AS) untuk pekerjaan tentang bagaimana sel memperbaiki DNA yang rusak.
2014
Eric Betzig (AS), William Moerner (AS) dan Stefan Hell (Jerman) untuk pengembangan mikroskop fluoresensi resolusi super tinggi.
2013
Martin Karplus (AS-Austria), Michael Levitt (AS-Inggris) dan Arieh Warshel (AS-Israel) untuk merancang model komputer untuk mensimulasikan proses kimia.
2012
Robert Lefkowitz (AS) dan Brian Kobilka (AS) untuk studi reseptor sel G-protein-coupled.
2011
Daniel Shechtman (Israel) atas penemuan quasicrystals
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply