
JAKARTA, KalderaNews.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyalurkan bantuan kuota data internet tahap 1 dan 2 September 2020 kepada 28,5 juta nomor telepon selular (ponsel) guru, siswa, mahasiswa, dan dosen di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:
- Simak 2 Macam Bantuan Kuota Internet dari Pemerintah
- Alamak, Masih Jauh dari Target, Jumlah Penerima Kuota Internet Kemendikbud Baru 27,3 Juta
- Kamu Belum Menerima Bantuan Kuota? Menteri Nadiem: Ikuti Tahap Berikut Ini
Untuk bulan Oktober ini, Kemendikbud kembali menyalurkan bantuan kuota data internet untuk siswa, guru, mahasiswa, dan dosen, sebanyak 7,2 juta paket kuota internet tambahan. “Bantuan yang dikirimkan merupakan bantuan kuota data tahap 1 di bulan Oktober. Sedangkan bantuan kuota data tahap 2 akan dikirimkan pada 28 – 30 Oktober 2020,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie.
Rinciannya, 946 ribu untuk jenjang PAUD; 5,3 juta jenjang SD; 2,5 juta jenjang SMP; 1,6 jenjang SMA; 1,3 juta jenjang SMK; 35 ribu SLB; dan 27 ribu untuk kesetaraan. Sementara, guru berjumlah 957 ribu, mahasiswa 915 ribu, dan dosen 65 ribu.
Untuk pendidikan tinggi, Kemendikbud menerapkan mekanisme berbeda. Setiap lembaga pendidikan tinggi perlu membuat Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) ulang pada setiap bulan. Hingga kini, baru 912 ribu mahasiswa dan 65 ribu dosen yang akan menerima bantuan tahap 1 di bulan Oktober, sehingga total 977 ribu penerima bantuan di jenjang pendidikan tinggi.
Selain itu, Kemendikbud juga menambah daftar aplikasi dan website yang dapat diakses menggunakan kuota belajar. “Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, baik dari pemerhati pendidikan, warga satuan pendidikan, maupun masyarakat umum, maka Kemendikbud menambah daftar aplikasi dan situs yang dapat diakses menggunakan kuota belajar,” tutur Hasan.
Daftar aplikasi dan situs telah ditambah mencapai 2.690 aplikasi dan situs, yang terdiri atas 61 aplikasi pembelajaran, 5 aplikasi konferensi video, dan 2.624 laman kampus dan sekolah. Hasan mengatakan, daftar ini masih akan terus bertambah seiring dengan masukan dari masyarakat.
Berikut aplikasi yang bisa diakses dengan kuota belajar:
- Aminin
- Ayoblajar
- Bahaso
- Birru
- Cakap
- Duolingo
- Edmodo
- Eduka System
- Ganeca digital
- Google Classroom
- Kipin School 4.0
- Microsoft Education
- Quipper
- RuangGuru
- Rumah Belajar
- SekolahMu
- Udemy
- Zenius
Platform Video Conference yang bisa diakses dengan kuota belajar:
- Cisco Webex
- Google Meet
- Microsoft Teams
- U Meet Me
- Zoom
Sementara, website yang bisa diakses kuota belajar:
- aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital
- bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id
- bse.kemdikbud.go.id
- buku.kemdikbud.go.id
- cambridgeenglish.org
- elearning.gurudaringmilenial.id
- guruberbagi.kemdikbud.go.id
- icando.co.id
- indihomestudy.com
- infomedia.co.id
- kelaspintar.id
- lms.seamolec.org
- mejakita.com
- melajah.id
- pijarmahir.id
- pijarsekolah.id
- rumahbelajar.id
- setara.kemdikbud.go.id
- suaraedukasi.kemdikbud.go.id
- tve.kemdikbud.go.id
- indonesiax.co.id
- wekiddo.com
Selain itu ada sekitar 401 website kampus bisa diakses dengan menggunakan kuota belajar. Misal website Akademi Akuntansi YAI Jakarta, Akademi Bahasa Asing Bina Insan Indonesia, dan Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto, serta yang lainnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply