
JAKARTA, KalderaNews.com – Krisis pangan mengancam dunia, termasuk Indonesia, di tengah pandemi Covid-19. Antisipasi perlu dilakukan agar Indonesia terhindar dari krisis pangan di masa pandemi.
Ketidakjelasan waktu kapan pandemi akan berakhir berpotensi mengganggu ketersediaan, stabilitas, dan akses pangan dan hal yang paling dikhawatirkan jika kondisi ini terus berlangsung adalah terjadinya krisis pangan.
BACA JUGA:
- Di Luar Banyak Prediksi, World Food Programme Raih Nobel Perdamaian 2020
- Tak Bisa Gantikan Riset Lapangan, Begini Kelebihan dan Kekurangan Metode Riset Digital
- Dirjen Dikti Dukung Kedaulatan Pangan Berbasis Riset
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko mengatakan, pandemi Covid-19 juga berdampak pada upaya penanganan masalah kesehatan yang sebelumnya sudah ada.
“Pandemi ini berdampak pada ketahanan pangan masyarakat dan khususnya mengganggu upaya kita untuk menangani stunting secara nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Peneliti Bioteknologi Hewan Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Endang Tri Margawati, menegaskan terlepas dari berbagai problem yang ada, masa pandemi juga mendorong munculnya berbagai inovasi. Salah satunya urban farming.
“Urban Farming termasuk dalam pertanian terintegrasi. Banyak contoh yang sudah dilakukan, misalnya menanam padi di pekarangan rumah (non-sawah), tanam padi hidroponik, tanam padi berumur pendek, ataupun tanaman padi terintegrasi dengan pemeliharaan ikan.”
“Sedangkan untuk ketersediaan protein hewani kita tidak perlu khawatir, karena Indonesia adalah negara bahari. Selain itu, penduduk kita sudah terbiasa memelihara hewan piaraan seperti ayam, kambing dan domba, sapi, dan kerbau,” tandasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply