Mahasiswa UMM Ajak Petani Manfaatkan Limbah Tembakau untuk Pestisida

Ilustrasi: Mahasiswa UMM mengajak petani memanfaatkan limbah tembakau menjadi pestisida. (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Mahasiswa UMM mengajak petani memanfaatkan limbah tembakau menjadi pestisida. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

MALANG, KalderaNews.com – Melihat banyaknya limbah tembakau dan puntung rokok di Sumberejo, Blitar, menggerakkan tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan inovasi baru. Mereka mengajak petani mengelola sampah tembakau dan puntung rokok menjadi pestisida alami.

BACA JUGA:

Vera, ketua tim mahasiswa UMM berkisah bahwa ide ini muncul dari kebiasaan masyarakat di lingkungan rumahnya. Tim ini terdiri dari Vera Yunita Wulandari, Achmad Septiano Febrian, Lusi Liana Ningrum, Nayunda Nanda Rista, dan Nur Alvina Proborini.

Dusun Sumberejo dikenal dengan produk pertanian yang melimpah, khususnya tembakau kering. Namun, sebagian tembakau tak dapat dijual, lantaran kualitasnya kurang bagus. Tembakau-tembakau yang tidak layak jual akhirnya dibuang begitu saja.

“Warga di sini juga gemar merokok, sehingga sampah rokok yang dihasilkan juga cukup banyak,” kata Vera, mahasiswi Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM.

Mleihat situasi itu, Vera dan timnya melakukan penelitian untuk mengetahui kandungan tembakau. Mereka pun menemukan bahwa nikotin dalam tembakau bisa dijadikan pestisida alami. Ide tersebut pun diajukan ke Program Kreativitas Mahasiswa-Teknologi (PKM-T). Ide penelitian itu akhir berhasil mencapai ke tahap pendanaan Dikti.

Vera bercerita, situasi pandemi Covid-19 membuat agenda sosialisasi diadakan secara daring. Meski begitu, ia dan tim tetap melakukan usaha yang maksimal agar mampu memberikan dampak baik bagi masyarakat. “Kami membuat video tutorial. Kami menggunakan video animasi untuk memudahkan para petani dalam memahami materi dengan baik,” lanjut Vera.

Meskipun tidak bisa melakukan praktik langsung di lapangan, Vera dan timnya melihat para petani tembakau sangat antusias dengan materi yang diberikan. “Selain mengurangi limbah dan sampah, kami berharap para petani dapat mengembangkan keterampilan baru dengan membuat pestisida. Lebih-lebih bila mampu membantu perekonomian para petani tembakau,” kata Vera.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*