JAKARTA, KalderaNews.com – Dukung kampus merdeka, sebanyak 7 perguruan tinggi nasional dan 3 perguruan tinggi asing membentuk konsorsium Indonesia Higher Education Leader (iHiLead).
Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas pimpinan di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus mendukung implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Tujuh perguruan tinggi Indonesia tersebut adalah President University, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara.
BACA JUGA:
- Unika Atma Jaya Gandeng BI Institute Realisasikan Program Kampus Merdeka
- Mendikbud: 8 IKU Mengukur Kesuksesan Program Kampus Merdeka
- Unpar dan Ukrida Mulai Genjot Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
Sementara, tiga perguruan tinggi asing terdiri dari University of Gloucestershire (Inggris), International School for Business and Social Studies (Slovenia), dan University of Granada (Spanyol).
iHiLead merupakan konsorsium yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui reformasi kepemimpinan di lingkungan perguruan tinggi.
Sasaran akhir dari konsorsium ini adalah agar lulusan perguruan tinggi semakin mampu menjawab kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam menjelaskan bahwa Kemendikbud terus berupaya untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi agar selaras dengan kebutuhan industri. Salah satunya melalui program MBKM.
“Dengan adanya program ini kelak begitu lulus mahasiswa langsung siap kerja, bukan lagi siap latih. Program ini diharapkan mampu meningkatkan serapan lulusan perguruan tinggi di pasar tenaga kerja,” tutur Nizam sebagaimana dilansir dari situs resmi Kemendikbud (03/03/2021).
Melalui program ini kampus perlu memberikan kemerdekaan bagi mahasiswanya untuk mengikuti program magang di perusahaan-perusahaan.
Adapun Kampus Merdeka memiliki 9 kegiatan, seperti pertukaran mahasiswa, magang, mengajar di sekolah, penelitian, membangun desa, studi atau proyek mandiri, kewirausahaan mahasiswa, proyek kemanusiaan, dan layanan militer.
Oleh karena itu, Nizam pun menyambut baik upaya dan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh konsorsium iHiLead dalam meningkatkan kapasitas pemimpin dan kepemimpinan perguruan tinggi di Indonesia.
“Apalagi sasaran akhir dari upaya ini adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi di Indonesia, sehingga selaras dengan kebutuhan DUDI. Apa yang digagas konsorium iHiLead juga selaras dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang dilakukan Kemendikbud,” tegasnya.
Berikut 6 sasaran program ini:
(1) Menggali best practice dari perguruan tinggi di Uni Eropa yang menjadi mitra konsorsium. Ini mencakup pembuatan desain dan delivery dari kerangka pengembangan kepemimpinan, jejaring dan program-program.
Semua itu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan manajerial dari pimpinan perguruan-perguruan tinggi di Indonesia;
(2) Membangun jejaring pemimpin dan jajaran manajemen di perguruan tinggi. Kelak jejaring ini diarahkan untuk fokus pada aspek tata kelola, perencanaan dan manajemen strategis, yang selaras dan dapat diterapkan di perguruan tinggi di Indonesia;
(3) Menyelenggarakan pelatihan untuk tenaga kependidikan dalam kerangka pengembangan kepemimpinan dan manajerial, jejaring dan program-program lainnya yang terkait;
(4) Membangun infrastruktur untuk mendukung dan menjamin kesinambungan jejaring dari upaya-upaya pengembangan kepemimpinan dan manajerial yang baru dan program-program terkait lainnya;
(5) Mendesain model percontohan dan penerapan dari jejaring kepemimpinan dan manajerial yang baru dan program-program terkait lainnya di perguruan tinggi di Indonesia;
(6) Menyebarluaskan kerangka, jejaring dan program-program yang baru, setelah seluruh jejaring dan program tersebut diterapkan oleh tujuh perguruan tinggi yang menjadi anggota konsorsium.
Penyebarluasan ini dilakukan bukan hanya untuk berbagai perguruan tinggi di Indonesia, tetapi juga di Uni Eropa dan dunia.
“Indonesia itu sangat luas dan beragam. Perguruan tinggi yang ada jumlahnya juga sangat banyak. Sebagian dari mereka tentu mengembangkan sistem pendidikannya agar selaras dengan kebutuhan setempat. Meski begitu semua perguruan tinggi punya harapan yang sama, yakni menghasilkan lulusan yang berkualitas,” kata Nizam, mengakhiri paparannya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply