
JAKARTA, KalderaNews.com – Penerima Beasiswa Profesor S2 Korea Selatan, Melia Putri Handayani menegaskan beasiswa saat ini sudah sangat banyak tersedia. Siapa pun tinggal googling dengan jeli maka akan mendapatkan informasi lengkapnya.
Karena rajin googling ia kini menjadi Research Scholar at Business Analtyics Lab., Systems Management and Engineering Department, Pukyong National University, Busan, Korea Selatan.
“Kalau website beasiswa saat ini sudah banyak banget dan kenapa aku bilang google, google itu luas banget. Jangan cuma pakai satu keyword,” terangnya di webinar dengan tema DiskOn (Diskusi Online Beasiswa Pendidikan) yang diselenggarakan Sie Kepemudaan Kalvari berkolaborasi bersama Komsos Kalvari dalam rangka rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 pada Minggu, 9 Mei 2021.
BACA JUGA:
- Dapat Beasiswa S1 PPA BCA, Agnes Sheila Anggraini: Karier Sudah Lebih Jelas
- Laurensia Saras “Bocorkan” Kesalahan Umum Para Pelamar Gagal Dapatkan Beasiswa S1 BCA
- Fariz Kukuh Harwinda: Tips Anak Desa Dapat Beasiswa StuNed ke Belanda
Alumnus SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini menambahkan google dengan berbagai bahasa sebenarnya juga menguntungkan karena misalkan googling dengan bahasa selain bahasa Indonesia maka akan ditemukan informasi lainnya.
“Pokoknya cobalah beberapa keyword. Setelah itu jangan cuma liat di halaman pertama doang, coba ke halaman kedua atau ketiga.”
“Menurutku, zaman sekarang itu orang yang bisa berhasil itu kalau bisa memanfaatkan teknologi dengan baik,” tandas penerima Beasiswa Profesor asal Yogyakarta.
Ia pun menjelaskan karena beasiswa yang diterimanya ini jenisnya beasiswa profesor maka ia menerima gaji atau salary. Karena ada profesor yang sedang punya projek dan ia pun apply sebagai member maka ia mendapatkan beasiswa dan belajar di bawah bimbingan profesor yang bersangkutan.
“Jam 9 pagi sampai 6 sore stand by di lab dan setiap minggu profesor check progres belajar kita. Profesor meminta kita memahami papernya dan pada dasarnya kita berdinamika dengan teman dan profesor di laboratorium,” tandasnya gadis yang pernah gagal beberapa kali mendapatkan beasiswa, lulus pada September 2018 dan baru setahun kemudian baru berangkat ke Korea.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply