
JAKARTA, KalderaNews.com – Unika Atma Jaya tahun ini mendapatkan kesempatan sebagai tuan rumah dari penyelenggaraan GIPE 2021. Global Intercultural Project Experience Program (GIPE) merupakan kolaborasi global antara empat perguruan tinggi dari empat negara yang berbeda.
Di Indonesia, GIPE merupakan salah satu aplikasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Unika Atma Jaya secara aktif terlibat dalam kolaborasi global bersama 4 perguruan tinggi dari Jerman, Peru, dan Namibia.
BACA JUGA:
- Hadiri Dies Natalis ke-61 Unika Atma Jaya, Ini Pesan dan Ajakan Menag untuk Civitas Academica
- Vaksinasi Massal di Universitas Atma Jaya Yogyakarta Agar Siap Tatap Muka
- Dongkrak Pedagogi Guru Indonesia, Unika Atma Jaya Gandeng Claned Group Helsinki, HOLL Finlandia dan PT ALT
GIPE adalah sebuah program yang dirancang sebagai wadah interaktif dan kerjasana bagi mahasiswa untuk memberikan pengalaman nyata bekerja sebagai professional untuk memecahkan isu yag dihadapi klien. Tahun ini GIPE bermitra dengan Puspanita Eco Spirit Center (ESC) yang berlokasi di Ciawi Bogor untuk merancang ruang digital untuk mempromosikan ekowisata (ecological tourism).
Tiga perguruan tinggi yang tahun ini bekerja sama dengan Unika Atma Jaya dalam GIPE adalah Westphalian University of Applied Sciences (Jerman), San Pablo Catholic University (Peru), dan Namibia University of Science and Technology (Namibia).
Selain bekerja sama dengan empat perguruan tinggi dari manca negara itu, GIPE 2021 juga didukung oleh lembaga pendidikan asal Jerman DAAD. GIPE 2021 ini dirancang untuk memberikan proses pembelajaran dan mentoring secara nyata, mahasiswa dan dosen dari masing-masing univesitas terlobat dalam kerangka program yang terstruktur.
Agung Nugroho, Chief Executive GIPE 2021 Unika Atma Jaya menyebutkan, “GIPE adalah sebuah program yang dirancang untuk mendukug pengembangan karier mahasiswa setelah lulus dari bangku kuliah.”
Mahasiswa dari Unika Atma Jaya yang mendapatkan hibah dari DAAD dan terlibat pada proyek GIPE 2021 ini ada delapan dengan beragam jurusan, seperti Prodi Administrasi BIsnis, Prodi Magister Administasi Bisnis, Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Sistem Informasi.
Sistem pembelajaran yang dipakai dalam GIPE dikenal dengan nama Distributed Learning. Dalam metoda ini peserta dituntut untuk bekerja dengan rekan interkultur, interdisiplin, dan menggunakan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan.
Bila nanti telah lulus dan memasuki dunia kerja, pengalaman seperti ini dapat memberikan nilai tambah untuk mampu bersaing. Agung juga menambahkan, “GIPE ini merupakan dukungan Unika Atma Jaya untuk mempersiapkan mahasiswanya sesuai dengan arahan program MBKM.
Agung Nugroho juga menandaskan bahwa program ini memungkinkan mahasiswa untuk bekerja sama dengan mahasiswa lain dari berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai latar belakang budaya. Karakter project ini yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk secara bebas mengerjakan projectnya hingga selesai. Hal ini sangat cocok dengan semangat MBKM yakni Merdeka Belajar.
Puspanita Eco Spirit Center (ESC), sebagai laboratorium penelitian hortikultura, mengemban misi edukasi wawasan lingkungan. Chief Executive of Tarakanita Foundation dan Pimpinan PUSPANITA Eco-Spirit-Center, Margareta Margawati, menjelaskan program GIPE telah berhasil membantu usaha Puspanita untuk menyasar target pasar wawasan ekowisata, khususnya generasi muda melalui ruang digital.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply