LUMAJANG, KalderaNews.com – Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos, M.M mengupdate penanganan darurat terus dilakukan paska kejadian erupsi Gunung Semeru.
Berdasarkan informasi langsung pada pukul 09.20 WIB, total ada 13 orang dilaporkan meninggal dunia namun yang teridentifikasi baru dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
BACA JUGA:
- Inilah Kronologi Letusan Gunung Semeru Terpantau dari Pos Gunung Sawur
- Inilah Sejarah Letusan Gunung Semeru dari Masa ke Masa
- Gunung Semeru Erupsi Trending Topic, Ini Kumpulan Kiriman Doa untuk Warga Sekitar Semeru
Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D menyampaikan sebaran awas panas guguran berdampak pada dua kecamatan, antara lain Kecamatan Pronojiwo pada Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang serta Kecamatan Candipuro pada Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur.
Leave a Reply