
JAKARTA, KalderaNews.com – Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti, secara resmi melantik lima orang pejabat pada perguruan tinggi untuk masa jabatan periode tahun 2021-2025 pada Senin, 6 Desember 2021.
Mereka adalah Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Maxs Urias Ebenhaizar Sanam, Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri, Direktur Politeknik Negeri Banyuwangi, M. Shofi’ul Amin, Direktur Akademi Komunitas Negeri Pacitan, Joko Triyono dan Direktur Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat, Zulfan Khairil Simbolon.
Jabatan Rektor Universitas Nusa Cendana dari Fredrik Lukas Benu diganti Maxs Urias Ebenhaizar Sanam, Jabatan Direktur Politeknik Negeri Banyuwangi dari Bapak Muhammad Fuad Al Haris diganti M. Shofi’ul Amin, Jabatan Direktur Akademi Komunitas Negeri Pacitan dari Gigih Prabowo diganti Joko Triyono dan Jabatan Direktur Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat dari Dailami diganti Zulfan Khairil Simbolon.
BACA JUGA:
- Milad ke-64, Rektor Uhamka Beberkan Aneka Capaian Selama Tahun 2021
- Rektor Universitas Terbuka (UT): Pemerintah Perlu Mengadakan Program Wajib Kuliah
- Romo Bagus Laksana SJ Terpilih Sebagai Rektor Universitas Sanata Dharma (USD) 2022-2026, Inilah Profilnya
Suharti mengungkapkan dirinya percaya para pejabat akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan sesuai tanggung jawab yang diberikan.
Ia menambahkan bangsa Indonesia menghadapi banyak perubahan dalam kehidupan. Teknologi, kehidupan sosial dan budaya, serta lingkungan hidup semakin menantang.
“Seiring itu semua, kehidupan masa depan menuntut banyak perubahan yang harus dilakukan Kemendikbudristek, termasuk oleh Bapak-bapak yang hari ini dilantik,” ucap Suharti.
Demografi Indonesia juga berubah, imbuhnya, dimana penduduk usia produktif semakin banyak.
“Maka, ini peluang yang harus kita ambil, salah satunya dengan melahirkan lulusan-lulusan berkualitas dari perguruan tinggi kita, termasuk lima perguruan tinggi yang Bapak-bapak pimpin ke depan,” tutur Suharti.
Menurut Suharti, seluruh pejabat yang hari ini dilantik memiliki tanggung jawab sangat besar untuk terus berkomitmen melaksanakan kebijakan-kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemendikbudristek.
“Kita harus berikan kesempatan seluas-luasnya pada mahasiswa kita untuk memetik pembelajaran optimal, memastikan potensi mereka berkembang sempurna, dan memastikan layanan pendidikan tinggi menjadi lebih berkualitas,” terang Suharti.
Suharti juga menyoroti penyederhanaan birokrasi dan administrasi kemahasiswaan yang perlu dilakukan pendidikan tinggi.
“Simpel tapi bermakna. Berikan dukungan jaringan pembelajaran pada mahasiswa untuk memudahkan mereka mengakses pengembangan kreativitas dan inovasi, pengalaman belajar sambil bekerja, yang seluruhnya penting dalam Kampus Merdeka,” ungkap Suharti.
Kolaborasi, lanjut Suharti, juga merupakan prinsip penting dalam pendidikan tinggi. Menghadapi tantangan-tantangan bangsa, dijelaskan Suharti, adalah tanggung jawab berat yang tidak dapat dikerjakan sendiri namun harus berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait.
“Perguruan tinggi yang Bapak-bapak pimpin, tidak mungkin bisa berkembang, jika hanya mengandalkan sumber daya yang dimiliki. Banyak peluang yang bisa kita garap, termasuk dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dunia industri di tempat masing-masing, dan memastikan potensi daerah perlu dikembangkan,” tandas Suharti.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply