
JAKARTA, KalderaNews.com – Setiap kita pasti pernah merasakan marah. Seringkali kita menyamakan marah dengan emosi. Bahkan ada sebutan ‘emosional’ untuk orang yang mudah marah. Sebenarnya apakah emosi dan kecerdasan emosional itu?
Emosi adalah salah satu anugrah pemberian Tuhan, sama seperti organ tubuh yang lain. Saat kita marah, ada dorongan kuat pada diri kita yang mempengaruhi persepsi dan tingkah lakumu hingga kamu bisa menyerang sumber atau penyebab amarah itu.
BACA JUGA:
- Dear Pelajar dan Mahasiswa, Yuk Lakukan 5 Kebiasaan Ini untuk Meningkatkan Kecerdasan
- Kecerdasan Akademik Tidak Menjamin Kesuksesan, Kecerdasan Emosional Lebih Berperan
- Sstt… 5 Deretan Hobi Ini Dapat Meningkatkan Kecerdasan!
Sama seperti takut, perasaan ini mendorong kita untuk menghindar sebagai bentuk perlindungan diri. Bila kita takut melintasi kuburan malam hari, kita bisa memutuskan mengambil jalur lain yang mungkin lebih jauh.
Atau misalnya ujian sudah di depan mata, tetapi karena sebelumnya begadang demi nonton bola, kita bisa dihinggapi rasa cemas dan stres yang bisa membuat kita sulit tidur. Padahal jam tidur telah berkurang karena nonton bola. Untuk bisa mengerjakan ujian akhirnya kita membuat sontekan saat ujian.
Panik, takut, resah, cemas, dan stres saat menghadapi ujian adalah contoh perasaan yang harus dikenali oleh diri kita sendiri agar kita tidak membuat keputusan yang merugikan karenanya. Orang yang mampu mengenal dan mengendalikan perasaan-perasaannya itu bisa dikatakan ia mempunyai kecerdasan emosional yang baik atau tinggi.
Sebaliknya, seseorang yang tidak dapat mengendalikan diri dan tidak memiliki empati pada orang lain bisa dikatakan memiliki Kecerdasan Emosi yang rencah. Kecerdasan emosional atau emotional quotient atau emotional intelligence merupakan kecerdasan lain yang mempengaruhi manusia, tidak hanya Intelligence Quotient atau IQ.
Seseorang dengan kecerdasan emosional yang baik akan mampu mengenali, menggunakan, memahami, dan mengelola emosinya secara positif sehingga dapat mengurangi rasa stresnya, berkomunikasi secara efektif, berempati dengan orang lain, mengatasi tantangan yang aada, hingga meredam konflik yang timbul.
Orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi cenderung lebih disukai dalam dunia kerja dibanding mereka yang hanya mengandalkan IQ. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa orang yang terampil mengelola emosinya dapat menangani perasaannya dengan baik serta mampu membaca dan menghadapi perasaan orang lain yang berpotensi memiliki keberuntungan dalam setiap bidang kehidupan termasuk pendidikan,
Uniknya, kecerdasan emosional ini dapat berubah seiring dengan keinginan kita dalam belajar dan berkembang. Sama seperti keterampilan yang dapat hilang bila tidak dipraktikkan, kecerdasan emosional juga perlu dipelajari dan dilatih supaya dapat mengidentifikasi, mengalami, memahami, dan mengungkapkan emosi dengan cara yang sehat dan produktif.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply