JAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengadakan sosialisasi sertifikasi Certiport IT Specialist untuk mahasiswa prodi Informatika. Hadir sebagai pembicara staf CED juga PIC sertifikasi IT Specialist, Puji Rianasari.
BACA JUGA:
Puji mengatakan bahwa berdasarkan peraturan Menristekdikti No. 44 Tahun 2015, mahasiswa perlu mengikuti setidaknya satu sertifikasi kompetensi. Maka, pada akhir tahun 2020, UMN mengeluarkan SK Rektor No. 361-XII-2020 tentang kewajiban sertifikasi mahasiswa.
Sertifikasi tersebut diwajibkan kepada setiap mahasiswa UMN untuk mengambil sertifikasi sesuai dengan prodinya sebagai syarat yudisium. Sebelumnya, mahasiswa prodi Informatika diwajibkan untuk mengikuti sertifikasi Microsoft Technology Associate (MTA).
Namun, sertifikasi MTA diganti dengan sertifikasi IT Specialist yang dikatakan lebih lengkap dan up to date dibandingkan dengan MTA.
Yoshi Lumban Tobing, selaku representasi International Test Center (ITC) Indonesia menjelaskan bahwa IT Specialist merupakan program dari Certiport USA yang menargetkan peserta yang berkategori di entry-level (tingkat pemula). Di mana program ini ditujukan kepada kandidat yang ingin mencari pekerjaan.
“Jadi saat mahasiswa UMN lulus, dengan sertifikasi ini teman-teman bisa menunjukkan kompetensi saat mencari pekerjaan,” jelas Yoshi.
Berbeda dengan sertifikasi MTA, peserta yang lulus sertifikasi IT Specialist akan mendapatkan digital badge di akun Linkedin. Adapun digital badge ini akan secara otomatis ditampilkan pada akun Linkedin peserta. Setiap lencana (badge) berisi data yang dapat diverifikasi.
Sertifikasi ini akan diperbarui sesuai dengan standar internasional. Biaya sertifikasi IT Specialist sekira Rp 400.000. Biaya yang dikhususkan untuk mahasiswa UMN tersebut sudah termasuk fasilitas, seperti practice test, yaitu mahasiswa dapat mengakses berbagai simulasi ujian IT Specialist sebanyak 100 kali.
*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply