Ramai Dibicarakan di Medsos, Begini Penjelasan Tentang Fenomena Solstis

Sharing for Empowerment

Fenomena solstis muncul dua kali dalam setahun, tepatnya pada bulan Juni dan Desember.

Bila solstis terjadi pada bulan Juni, peristiwa ini disebabkan belahan bumi utara dan kutub utara lebih terarah ke matahari.

Jika bulan Desember muncul fenomena solstis, ini berarti kutub selatan dan belahan bumi selatan lebih terarah ke matahari.

Fenomena solstis membuat terbitnya matahari dari tenggara sementara tenggelam di arah barat daya. Perubahan arah terbit matahari ini terjadi berdasarkan lintang geografis di setiap wilayah.

Pengaruhi durasi siang dan malam

Fenomena solstis juga memengaruhi durasi siang dan malam pada bumi. Andi Pangerang menjelaskan, durasi siang menjadi lebih pendek di belahan bumi utara jika dibandingkan dengan durasi malam.

Sementara, di belahan bumi selatan durasi siang menjadi lebih lama ketimbang malam.

Di Indonesia, kata Andi Pangerang, saat solstis Desember di belahan bumi bagian utara, seperti di Sabang, Miangas, dan Tarakan, itu panjang siangnya hanya 11,5 jam.

Sedangkan di wilayah Indonesia lainnya di bagian selatan, seperti Pulau Rote dan Timor durasi siang menjadi 12,7 jam.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*