JAKARTA, Kalderanews.com— Sekitar 60.000 mahasiswa Indonesia kuliah di luar negeri menurut data UNESCO tahun 2019. Bila ditanya, pendidikan negara mana yang dianggap paling baik kualitasnya oleh mahasiswa Indonesia, ternyata bukan negara adidaya Amerika, Bro. Studi yang dilakukan IDP menunjukkan kualitas pendidikan di Inggris yang dipandang paling oke. Di urutan kedua Amerika Serikat disusul tempat ketiga diduduki oleh Australia.
“Mahasiswa Indonesia menganggap Inggris memiliki kualitas pendidikan tertinggi, diikuti oleh AS dan Australia,” demikian studi IDP, lembaga penyedia jasa layanan pendidikan internasional berkantor pusat di Melbourne, Australia. Studi itu dipublikasikan Desember lalu.
Ini dikuatkan oleh survei Wise bekerjasama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia London. Survei mereka Juli tahun lalu menunjukkan 76% mahasiswa dan alumni asal Indonesia di London memilih Inggris sebagai tempat melanjutkan studi karena memiliki reputasi akademik yang sangat baik.
BACA JUGA:
- Ini Syarat Umum dan Khusus Beasiswa D3, D4, dan S1 Bank Indonesia
- Gratis Kuliah S1 di ITT Purwokerto, Beasiswa Penuh FON Tutup 28 Februari 2023
- Mengapa Keluarga Mampu Indonesia Tetap Getol Cari Beasiswa? Ini Jawabnya
Selain pendidikannya dianggap paling berkualitas, menurut studi IDP, Inggris dianggap memiliki kebijakan visa kerja pasca-studi terbaik, diikuti oleh Australia dan Kanada. Ini juga sejalan dengan survei Wise yang mengatakan 48% pelajar Indonesia berencana untuk mencari pekerjaan di Inggris setelah lulus.
Meskipun dianggap paling berkualitas pendidikannya, Inggris hanya menempati urutan kelima dalam hal jumlah mahasiswa asal Indonesia yaitu tidak sampai 3000 orang. Ini jauh di bawah Australia yang menampung 13.000 mahasiswa Indonesia, Malaysia 10.400, Amerika Serikat sekitar 8000 mahasiswa dan Jepang 3.615.
Salah satu penyebab Australia paling banyak dituju adalah karena pertimbangan jarak. Penerbangan Jakarta-Sydney hanya tujuh jam dibandingkan Jakarta-London 17 jam atau Jakarta-Vancouver 18 jam.
Dalam survei IDP, Australia menempati posisi teratas dalam hal persepsi kesejahteraan mahasiswa internasional. Diikuti kemudian oleh Inggris.
Pertimbangan lain mahasiswa Indonesia memilih sebuah negara sebagai tujuan melanjutkan pendidikan ialah ada tidaknya komunitas Asia Tenggara di kampus. Keberadaan keluarga atau famili di negara yang dituju juga ikut menentukan. Itu sebabnya negara-negara Asia, seperti Malaysia, Jepang, dan Taiwan jadi pilihan.
Pertimbangan lain studi ke luar negeri yang tidak kalah penting adalah biaya.
Oleh karena itu beberapa lembaga pendidikan Inggris mencoba mengakomodasi hal ini dengan menyediakan program magister satu tahun. Selain menawarkan biaya lebih murah dengan citra reputasi akademis yang baik, program magister satu tahun juga cocok bagi sebagian kultur orang Indonesia, yang ingin cepat-cepat kembali ke tanah kelahiran.
Menurut survei IDP ada sebagian cukup besar mahasiswa Indonesia yang ingin studi di luar negeri tetapi tidak berlama-lama. Bahkan ada yang gandrung pada gelar dari universitas asing tetapi tidak perlu kuliah di luar negeri.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!


Leave a Reply