Rachel, Asal Bogor, Buka Kedai Sop Buntut di Singapura Sambil Kuliah

Rachel (tengah), dan adiknya Mikaela (kiri) dan kakak, Gabrielle (kanan) di kedai Three yang mereka kelola (8days.sg)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, Kalderanews.com – Akhir Januari lalu Rachel dan Mikaela Maswi memulai usaha mereka. Sebuah kedai modern dengan menu utama sop buntut dan buntut goreng. Kedai itu dinamai Three by Garamika.

Nama Three dipilih karena dijalankan oleh tiga kakak beradik. Satu lagi, kakak sulung mereka, bernama Gabrielle. Rachel, 21 tahun, saat ini kuliah di Singapore Institute of Management (SIM). Mikaela kuliah di Temasek Polytechnic. Gabrielle, 24 tahun, yang paling sulung baru saja lulus dari Singapore Management University (SMU).

Three by Garamika berlokasi di blok HDB di Toa Payoh, Singapura. Kedai ini hanya berjarak beberapa pintu dari restoran spesialis ayam kecap yang terkenal, Lee Fun Nam Kee.

BACA JUGA:

Berasal dari Bogor, keluarga mereka pindah ke Singapura pada tahun 2007 dan sekarang menjadi warga negara naturalisasi. Kedai keluarga ini menyajikan hidangan buntut seperti sop buntut, buntut goreng, serta makanan favorit Indonesia lainnya, gado gado dan ayam bakar.

Mereka memutuskan untuk berspesialisasi dalam buntut sapi karena mereka dibesarkan dan dimanjakan oleh masakan sop buntut sang mama yang sangat mereka gemari.

“Kami menyukainya dan bisa memasaknya dengan baik. Juga, tidak banyak tempat di Singapura yang menawarkannya,” kata Gabrielle.

“Pada hari-hari tertentu ketika saya tidak bisa hadir di kelas, teman saya akan membantu menandai kehadiran saya,” dia tertawa. “Dosen saya sangat pengertian. Saya sangat jujur kepada mereka dan memberi tahu mereka bahwa saya membuka kedai karena mereka suka menelepon dan menanyai saya. Mereka akan tahu jika saya tidak hadir.”

Kedai tutup pada hari Senin dan Rabu saat Rachel kuliah sehari penuh.

“Kadang-kadang saya mendapati diri saya berpikir tentang matematika, aljabar, dan ekonomi di dapur. Ini sangat menyenangkan tapi menegangkan,” canda dia.

Rachel, Mahasiswi Singapore Institute of Management, saat bekerja di kedai sop buntut yang dia kelola (8days.sg)

Beberapa minggu terakhir ini mereka sangat sibuk, terutama Rachel, juru masak utama dan pencetus ide kedai ini. Dia hadir di kedai setiap hari pada pukul 8 pagi untuk persiapan dan memasak. Pada hari-hari tertentu dia bergegas ke SIM, tempat dia kuliah di bidang Ekonomi dan Keuangan dari Universitas London, saat kedai itu tutup antara jam 3 sore sampai 6 sore. Dia kemudian membaca buku lagi setelah bekerja.

Gabrielle menjalankan bagian depan kedai, sementara Mikaela menangani pemasaran dan membantu di kedai saat dia senggang. (Bersambung ke Rachel, Asal Bogor, Buka Kedai Sop Buntut di Singapura Sambil Kuliah (2) )
Artikel asli: 8days.sg

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*