Selalu Pikat Perhatian Fotografer Dunia, Apa Istimewanya Tradisi Rebutan Gunungan di Yogyakarta?

Foto di WA Today menggambarkan masyarakat Yogyakarta berebut ‘Gunungan’, sebuah kurban berbentuk gunung, saat upacara Grebeg Syawalan sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri di Masjid Agung Kauman pada 22 April 2023 di Yogyakarta (WA Today)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com —  Sebuah foto berlatar belakang Masjid Agung Kauman, Yogyakarta ditampilkan oleh para editor WA Today pada edisi online 23 April 2023. Ia menjadi satu dari tujuh foto terbaik hari itu yang dipilih dari berbagai kantor berita di penjuru dunia.

The best photos from the international wire agencies as chosen by our picture editors,” demikian situs grup media terkemuka Australia itu dalam pengantar untuk foto-foto tersebut.

Foto di Masjid Agung Kauman Yogyakarta itu dipotret untuk menggambarkan perayaan Grebeg Syawal pada 22 April, di Yogyakarta. Perayaan ini populer dengan sebutan Rayahan (Rebutan) Gunungan, melukiskan bagaimana Gunungan diarak keliling kota sebelum diperebutkan oleh warga.

BACA JUGA:

Masyarakat Jawa berebut ‘Gunungan’, sebuah kurban berbentuk gunung, saat upacara Grebeg Syawalan sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri di Masjid Agung Kauman pada 22 April 2023 di Yogyakarta, Indonesia,” demikian keterangan foto di WA Today.

Tradisi rebutan gunungan kali ini terasa lebih istimewa karena sebelumnya sempat menghilang tiga tahun karena Covid-19. Menurut Penghageng KHP Parasraya Budaya Keraton Yogyakarta GKR Maduretno, dikutip dari situs Pemprov DIY, pada pelaksanaan kali ini sebanyak 10 Bregada Prajurit Keraton mengawal tujuh gunungan. Lima gunungan dibawa ke Kagungan Dalem Masjid Gedhe, dua buah gunungan dibawa menuju Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan.

Terdapat lima jenis gunungan yang dibagikan yaitu Gunungan Kakung, Gunungan Estri/Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat dan Gunungan Pawuhan.

Ada pun bregada yang mengawal terdiri dari bregada Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis, dan Surakarsa.

“Bregada Bugis mengawal gunungan hingga Kepatihan. Gunungan untuk Pura Pakualaman dikawal Prajurit Pura Pakualaman yakni Dragunder dan Plangkir,” tutur GKR Maduretno.

Gunungan merupakan simbol sedekah raja. Menurut keyakinan yang berkembang di kalangan penganut tradisi, mendapatkan sedekah dari raja dapat membawa berkah. Itulah pemicu masyarakat berebut saat Gunungan dibagikan.

Tidak mengherankan bila Aldi, warga Minggiran Mantrijeron, rela menunggu dua jam untuk mendapatkan ubarampe bagian atas Gunungan Kakung. Menurut pria ini, dikutip dari situs Pemprov DIY, bagian atas gunungan lah yang paling barokah. Ia  bermakna apapun yang diinginkan akan terkabul.

“Kalau sayurannya bisa dimasak, kalau badan sakit bisa sembuh. Ini menurut kepercayaan masing-masing. Intinya kalau mendapat ubarampe gunungan, semuanya bisa hidup adem ayem tentrem” ujarnya.

Mbah Hartono,  warga Gemblakan Atas Suryatmajan, juga sudah hadir sejak pukul 09.00. Ia menunggu gunungan di kepatihan ditemani cucu. “Saya rutin ikut ngalap berkah dari Sri Sultan setiap ada gunungan keraton. Kali ini mendapatkan ubarampe gunungan sayuran, semoga diberikan kesehatan dan keselamatan buat semua keluarga,” kata dia.

Sebelum diperebutkan oleh masyarakat, salah satu gunungan  diberikan kepada ASN Pemda DIY  di Pendapa Wiyata Praja Kompleks Kepatihan.

Menurut Utusan Dalem Keraton Yogyakarta, KRT Widyacandra Ismayaningrat, salah satu gunungan itu diberikan oleh Ngrasa Dalem kepada ASN Pemda DIY untuk memperingati Tahun Ehe 1956.

Pj. Sekda DIY Wiyos Santoso berharap  pemberian Pareden Grebeg Syawal kepada Pemda DIY yang notabene ASN Kaprajan dapat membawa berkah bagi keluarga besar Pemda DIY maupun Kepatihan.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*