JAKARTA, KalderaNews.com – Sebanyak 25 Mahasiswa Institute of Geography University of Innsbruck menyambangi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dalam kunjungan ini mereka melihat lansung Simulator Gempa Bumi, Museum Geofisika, Indonesia Tsunami Early Warning (InaTEWS), dan Meteorology Early Warning System (MEWS).
Sub Koordinator Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara, Siswanto menjelaskan dinamika atmosfer yang terjadi di beberapa daerah salah satunya di Jakarta dan Banten.
BACA JUGA:
- Peneliti Belanda, Frank Hoogerbeets Sebut Indonesia Bakal Gempa Besar, Ini Tanggapan BMKG
- Kepala BMKG: Perubahan Iklim dan Kerusakan Lingkungan Picu Krisis Air yang Serius
- Inilah 3 Zona Bahaya Gempa Bumi Sesar Cugenang Termutakhir dari BMKG
“Hal ini selaras dengan data yang dikomunikasikan dalam website BMKG yang mengedepankan aspek informasi yang tepat dan cepat yang diberikan BMKG untuk masyarakat dan iklim yang ada di Indonesia dipengaruhi oleh samudra hindia dan fasifik.” Terang Siswanto.
Lebih lanjut, Siswanto mengatakan hal ini berkesinambungan dengan peran informasi yang disebarluaskan BMKG di berbagai flatform media sosial diantaranya Instagram, Twitter, website BMKG dan lain sebagainya.
Leave a Reply