Graceilla Intan Angelia Tamaro: Kegagalan Itu Evaluasi Kesalahan yang Sama Tidak Boleh Terulang Lagi

Graceilla Intan Angelia Tamaro
Graceilla Intan Angelia Tamaro (KalderaNews/Dok. Pribadi)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Meskipun berasal dari keluarga sederhana dengan ayah yang terkena PHK dan ibu sebagai ibu rumah tangga, Graceilla Intan Angelia Tamaro yang biasa dipanggil Grace, telah membuktikan dirinya sebagai seorang talenta berprestasi di bidang debat.

Pada tahun 2022, Grace berhasil meraih gelar Pembicara Terbaik Setara Emas/Overall Best Speaker di Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) Tingkat Nasional, yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Perjalanan prestasi Grace dimulai ketika ia mengikuti ajang LDBI tanpa pengalaman sebelumnya di dunia debat. Meskipun sebagai siswa kelas 12, ia berhasil menyeimbangkan kegiatan akademik dan latihan LDBI dengan semangat tinggi. Meski menghadapi keterbatasan kondisi ekonomi, Grace tidak pernah menyerah dan tetap berjuang untuk mencapai mimpinya.

BACA JUGA:

Sebagai siswa kelas 12 ketika itu, ia berusaha menyeimbangkan akademik dan kegiatan latihan LDBI.

“Dari rumah saya ke sekolah itu 2 jam karena sehari-hari saya pakai angkot jadi agak lama, saya enggak diantar jemput. Walaupun begitu harus tetap dijalani dengan semangat,” ceritanya.

Kondisi keterbatasan yang dialami bukanlah penghalang baginya. Ia selalu menyemangatinya dirinya menembus batas untuk meraih mimpinya dengan segala kondisi yang ada.

“Saya hanyalah seorang anak dengan sejuta mimpi akan kehidupan masa depan yang lebih baik, berdaya guna, dan berdampak positif bagi sekeliling saya. Untuk itulah, saya selalu memaksimalkan setiap kesempatan yang datang kepada saya, dan mengerahkan upaya terbaik dalam setiap kegiatan yang saya lakukan. Saya percaya masa depan yang cerah itu sungguh ada, dan harapan saya, harapan kita semua, tidak akan pernah hilang,” tuturnya.

Pada akhirnya Grace bisa merasakan kebahagiaan orang-orang terdekatnya dapat melihatnya berprestasi di tingkat nasional. Baginya itu adalah hal yang berharga bagi hidupnya bisa membuat orang lain bahagia lewat prestasinya.

Melalui debat, Grace dapat mengasah berbagai potensi dan belajar tentang kerja sama tim, berpikir kritis, analitis, dan logis. Prestasinya dalam debat juga membawa kebahagiaan bagi orang-orang terdekatnya. Ia juga merasa bangga dan haru bisa menciptakan sejarah baru bagi Provinsi Banten, sekolahnya, dan semua pihak yang terlibat.

Saat ini, Grace melanjutkan kuliah di jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI), sambil berkontribusi sebagai Alumni dalam Komunitas Talenta Alumni LDBI/NSDC (National Debate Community Center). Grace berharap dapat memfasilitasi siswa-siswa di seluruh Indonesia dalam mempersiapkan diri untuk kompetisi LDBI atau NSDC di tingkat nasional.

Dukungan dari orang-orang terdekatnya adalah faktor penting dalam kesuksesan Grace. Pesannya untuk para Sobat Prestasi adalah bahwa kegagalan adalah bagian dari proses dan penting untuk belajar darinya. Keberanian, ketekunan, dan semangat juang adalah kunci untuk menciptakan terobosan dan meraih prestasi besar.

“Kegagalan menunjukkan apa yang tidak berhasil, dan proses mengevaluasi hal tersebut agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Untuk itu diperlukan keberanian yang besar, jiwa yang pantang menyerah, dan tekad yang tinggi untuk menciptakan terobosan. Ingatlah bahwa prestasi terbesar datang kepada mereka yang berani bermimpi besar, berani mengambil tindakan, dan berani menghadapi tantangan,” pesannya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*