JAKARTA, KalderaNews.com – Mendirikan perpustakaan desa (perpusdes) memang banyak tantangan. Tapi lebih berat lagi tantangan mengelola perpusdes.
Mengelola perpusdes bukan hal mudah. Sebagai aset desa, sangat disayangkan jika perpusdes harus terbengkalai karena sepi pengunjung.
Perpusdes tentu berbeda dengan perpustakaan sekolah. Untuk menghidupkan perpus sekolah cukup dengan memberi jam kunjung wajib kepada murid.
BACA JUGA:
- Anggaran Perpustakaan Minim, Literasi Masih Rendah
- Apa yang Bikin 3 Perpustakaan Ini Jadi Favoritnya? Begini Cerita Dr Reimer
- Di Tengah Gempuran Informasi Digital, Perpustakaan Sekolah Harus Berinovasi
Apalagi untuk SD/MI ada pelajaran literasi yang biasanya diisi dengan kegiatan berkunjung ke perpus sekolah.
Sementara itu, perpustakaan desa tidak mempunya pengunjung tetap. Seorang pustakawan perpusdes harus memikirkan cara agar perpusdesnya ramai pengunjung.
Nah, berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengelola perpusdes agar tidak terbengkalai.
1. Mengadakan Bimbingan Baca-Tulis
Bimbingan baca tulis dilakukan untuk anak-anak. Kegiatannya bersifat gratis untuk menarik daya kunjung masyarakat.
Tidak perlu seminggu full. Cukup seminggu dua kali pertemuan, sesuai hari libur sekolah. Misalnya pada hari Minggu dan Jumat pagi.
Leave a Reply