STOCKHOLM, KalderaNews.com – Penghargaan bidang ekonomi menutup musim penghargaan Nobel pada Senin, 9 Oktober 2023.
Ekonom tenaga kerja AS Claudia Goldin, seorang profesor di Harvard, difavoritkan untuk memenangkan penghargaan ini.
Dari semua penerima Nobel, bidang ekonomi ini memiliki jumlah perempuan paling sedikit yang pernah meraihnya, yaitu hanya dua orang sejak pertama kali diberikan pada tahun 1969, yakni Elinor Ostrom pada 2009 dan Esther Duflo pada 2019.
BACA JUGA:
- David Card (Kanada), Joshua Angrist (AS) dan Guido Imbens (Belanda/AS) Memenangkan Hadiah Nobel Ekonomi 2021
- Ekonom AS Paul Milgrom dan Robert Wilson Menangi Nobel Ekonomi 2020
- Penelitian SD Inpres, Antarkan Esther Duflo Raih Nobel Bidang Ekonomi
“Kesetaraan dan keberagaman adalah prioritas dan komite mendorong hal tersebut dalam nominasi,” kata Micael Dahlen, seorang profesor pemasaran di Stockholm School of Economics dikutip AFP.
“Tetapi prioritas nomor satu adalah memilih bidang penelitian… yang menentukan siapa kandidatnya,” lanjutnya.
Penelitian Goldin, yang berfokus pada kesenjangan dan angkatan kerja perempuan, selalu menjadi agenda, demikian ditambahkan Dahlen.
Perbankan pada saat terjadi gejolak
Tahun lalu Nobel Ekonomi diberikan kepada ekonom AS Douglas Diamond dan Philip Dybvig bersama dengan mantan Ketua Federal Reserve Ben Bernanke atas penelitiannya mengenai perbankan pada saat terjadi gejolak.
Mikael Carlsson, profesor ekonomi di Universitas Uppsala di Swedia berpendapat karya Nobuhiro Kiyotaki dari Jepang dan John H. Moore dari Inggris berpotensi mendapatkan penghargaan.
“Penelitian mereka, yang telah memberikan informasi, antara lain, mengenai siklus suku bunga dan pasar real estat, ditempatkan dengan baik tahun ini, menjadi isu yang sangat hangat,” kata Dahlen.
Beberapa kandidat penerima Nobel Ekonomi 2023
Kelompok analisis Clarivate, yang mengawasi calon penerima hadiah Nobel bidang sains, berpendapat bahwa Thomas Piketty dari Prancis, yang menjadi terkenal dengan bukunya “Capital in the Twenty-First Century” adalah favorit lainnya.
Piketty dapat dihadiahi bersama dengan rekan senegaranya Gabriel Zucman dan Perancis-Amerika Emmanuel Saez.
Lembaga tersebut, yang mendasarkan prediksinya pada jumlah kutipan dari para peneliti, juga menyebutkan nama orang Amerika lainnya Raj Chetty, pakar kondisi peluang ekonomi dan mobilitas sosial, dan Edward L. Glaeser atas analisisnya mengenai ekonomi perkotaan.
Philippe Aghion dari Prancis, George Loewenstein dari Amerika, Kenneth Rogoff dan Carmen Reinhart juga termasuk di antara akademisi yang sering dianggap layak menerima penghargaan tersebut.
Daron Acemoglu yang keturunan Turki-Amerika juga sering menjadi nama top, berpotensi dipasangkan dengan Andrei Shleifer yang keturunan Rusia-Amerika.
Magnus Henrikson dari Institut Penelitian Ekonomi Industri di Swedia mengatakan kepada AFP “sangat diragukan mereka akan berani” memberikan penghargaan kepada Schleifer mengingat asal usulnya di Rusia dan perang di Ukraina.
Sumbangan dari bank sentral Swedia
Diketahui, Nobel Ekonomi adalah satu-satunya hadiah yang bukan di antara lima hadiah awal yang ditetapkan berdasarkan wasiat Alfred Nobel, yang meninggal pada tahun 1896.
Penghargaan ini justru diciptakan melalui sumbangan dari bank sentral Swedia pada tahun 1968, dan para pengkritiknya menjulukinya sebagai “Nobel palsu”.
Namun, sama seperti penghargaan sains lainnya, Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia menentukan pemenang dan mencari kandidat mengikuti proses yang sama.
Sama seperti semua hadiahnya, penghargaan ini juga dilengkapi dengan medali emas, diploma, dan hadiah sebesar 11 juta kronor Swedia (sekitar $1 juta), dan para pemenang menerima hadiah mereka dari Raja Carl XVI Gustaf pada upacara pemberian hadiah yang mewah di Stockholm.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply