UMY Luncurkan Program Pendampingan, Strategi untuk Cegah Mahasiswa Baru Jadi Generasi Stroberi

Gedung Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Gedung Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KalderaNews/IsT)
Sharing for Empowerment

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meluncurkan program pendampingan mahasiswa baru untuk cegah menjadi generasi stroberi.

Kampus Muhammadiyah ini memiliki kiat khusus kepada para mahasiswa baru supaya terhindar dari generasi stroberi.

UMY berusaha menjadikan karakter mahasiswa barunya bermental baja dan kuat dalam menghadapi tekanan sosial.

BACA JUGA:

Generasi stroberi merupakan generasi yang cenderung tidak mampu menghadapi tekanan sosial atau kerja keras seperti generasi terdahulu.

Program PAI untuk dampingi mahasiswa

UMY melalui Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) meluncurkan program PAI (Pendampingan Agama Islam).

Program ini diluncurkan untuk membekali mahasiswa baru tersebut agar tidak menjadi generasi stroberi.

Wakil Rektor Bidang Akademik UMY Profesor Sukamta menjelaskan program ini merupakan pemberdayaan mahasiswa baru.

Program ini berupaya meningkatkan potensi dan keimanan mereka melalui pengetahuan, sikap, dan keterampilan, terutama dalam pemecahan masalah.

Tujuannya adalah untuk mencegah mahasiswa menjadi generasi stroberi, generasi yang tidak mampu menghadapi tantangan.

“Sehingga mahasiswa baru bisa menjadi manusia yang tangguh dan mampu membaca zaman dengan lebih baik, tidak menjadi generasi stroberi, tapi memiliki mental baja,” ujar Sukamta.

Program ini melibatkan dosen yang menjadi supervisor dan mahasiswa yang bertugas sebagai mentor, pendamping para mahasiswa baru.

Para mentor terlebih dahulu telah menjalani beberapa sesi pelatihan dengan kurikulum yang mencakup sekitar 10-12 topik.

Program warisan para pendahulu

Materi tersebut diringkas menjadi empat topik utama yaitu studi Islam, ibadah, adab, dan manajemen waktu untuk meningkatkan proses belajar mahasiswa.

“Tentunya kalau kita belajar di UMY tidak terlepas dari pemahaman Muhammadiyah dari yang terkecil, seperti ibadahnya khususnya salatnya yang menjadi kunci utama yang menentukan dia baik agamanya atau tidak adalah salatnya. Maka pastikan salatnya baik dan benar,” katanya.

Kepala Divisi Dakwah dan Pembinaan di LPPI UMY Ustaz Talqis Nurdianto mengatakan program ini telah ada sejak UMY masih berlokasi di Wirobrajan.

Program ini melanjutkan warisan para pendahulu dalam membimbing pemahaman mahasiswa tentang Islam yang sempat terhenti.

“Dan saat ini kami melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu kami dalam pembinaan agama Islam terhadap mahasiswanya,” ungkap Talqis.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*