
MALANG, KalderaNews.com – Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih juara 1 atau 1st Best Paper and Presenter melalui karyanya CoE Asisten Advokat.
Dosen tersebut bernama Isdian Anggraeny, S.H., M.Kn, yang juga merupakan kepala laboratorium FH UMM.
Ia meraih 1st Best Paper and Presenter di International Conference and National Annual Meeting Law Laboratory Association of Indonesia.
BACA JUGA:
- Mahasiswi UMJ Raih Juara 2 Lomba News Anchor Tingkat Nasional, Kalahkan Ratusan Peserta
- Mahasiswa UMM Raih Juara di Ajang National Banking Competition 2023
- Peserta Pendidikan Vokasi Indonesia Raih Juara di The 2nd Worldskills Asia (WSA) Competition Abu Dhabi 2023
Angkat konsep pembelajaran Center of Excellence (CoE)
Agenda tersebut telah dilaksanakan pada Desember lalu di Samarinda, Kalimantan Timur. Prestasi mentereng yang diraihnya itu tak lepas dari pembahasannya.
Yakni mengangkat konsep pembelajaran Center of Excellence (CoE) Hukum yang bersentuhan langsung dengan advokat.
Isdian menceritakan, pembuatan paper ini merupakan salah satu rangkaian dari International Conference.
Selama kurang lebih satu bulan ia diberikan waktu untuk menuliskan gagasan dan ide dan dibawakan secara luring di puncak acara.
Dalam paper itu, ia menjelaskan terkait program CoE Hukum UMM yang menggunakan model integrated work based learning.
Salah satunya terkait konsep menyelesaikan permasalahan sengketa melalui program CoE Kelas Asisten Advokat. CoE juga mampu memberikan gambaran pengalaman nyata kepada mahasiswa.
“Di sana, saya menekankan bahwa dalam CoE Asisten Advokat UMM bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa di dunia kerja. Dengan begitu, ketika lulus mereka bisa menjadi generasi unggul dan siap bersaing,” ungkapnya.
Isdian mengatakan, banyak peserta dan pengelola laboratorium yang tertarik dengan CoE. Beragam pertanyaan juga ia dapatkan saat memberikan presentasi.
“Mereka sangat kagum dengan inisiatif UMM untuk membuat program CoE, di mana kampus lain hanya melaksanakan magang dan biasanya berbeda dengan fokus penelitian mahasiswa,” ujarnya.
Belum banyak kampus ambil kajian CoE
Salah satu alasan ia mengambil kajian CoE adalah karena belum banyak kampus yang melakukan hal yang sama.
Ia berharap, CoE bisa menjadi inspirasi bagi kampus lain untuk memiliki program yang mirip. Sehingga bisa sama-sama melahirkan sumber daya manusia bidang hukum yang mumpuni.
Dalam konferensi tersebut, hadir berbagai pembicara internasional dan nasional dari beragam perguruan tinggi.
Mereka saling berdiskusi dan memberikan terobosan untum bisa memajukan dunia hukum.
“Dari kegiatan International Conference ini, saya mendapatkan banyak pengetahuan baru untuk mengembangkan konsep pembelajaran dalam mempersiapkan mahasiswa. Ini merupakan bukti pentingnya membuka mata selebar mungkin dan haus ilmu untuk terus belajar. Sekalipun kami sudah menjadi seorang pendidik,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply