Siap Jadi Pemimpin Pembaharu, Pengurus OSIS SMP Tarakanita Jakarta Ikuti Latihan Lanjutan Kepemimpinan

Peserta Latihan Lanjutan Kepemimpinan (LLK) Pengurus OSIS SMP Tarakanita Wilayah Jakarta dengan tema “Aku Siap Menjadi pemimpin Pembaharu” di Serua Green Village, 29 Februari 2024 hingga 2 Maret 2024
Peserta Latihan Lanjutan Kepemimpinan (LLK) Pengurus OSIS SMP Tarakanita Wilayah Jakarta dengan tema “Aku Siap Menjadi pemimpin Pembaharu” di Serua Green Village, 29 Februari 2024 hingga 2 Maret 2024 (KalderaNews/Riska Irene Simatupang)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pemimpin adalah sosok yang berada di garda terdepan dalam sebuah organisasi. Berhasil atau tidaknya visi dan misi yang hendak diraih, barang tentu juga merupakan pengaruh dari bagaimana kepemimpinan dalam organisasi tersebut.

Berangkat dari kepedulian Yayasan Tarakanita terhadap keberlangsungan OSIS yang dianggap juga merupakan wadah pendorong berkembangnya kreativitas peserta didik di sekolah, dicetuskanlah sebuah kegiatan yang melibatkan pengurus-pengurus OSIS terbaik, untuk diikutsertakan dalam kegiatan Latihan Lanjutan Kepemimpinan (LLK) mengusung Tema “Aku Siap Menjadi pemimpin Pembaharu.”

Pengurus OSIS yang terpilih ini kemudian diberikan pelatihan, yang kemudian diharapkan mampu menjadi pioneer di masing-masing sekolah nantinya. Perwakilan sekolah akan berbaur dengan peserta didik dari unit lain, seperti pembagian kelompok yang beranggotakan dari SMP Tarakanita 1, SMP Tarakanita 2, SMP tarakanita 3, SMP Tarakanita 4 dan SMP Tarakanita 5.

BACA JUGA:

Kegiatan yang berlangsung di Serua Green Village, 29 Februari 2024 hingga 2 Maret 2024 ini diikuti oleh  50 peserta didik perwakilan dari SMP Tarakanita se Jakarta. Pengurus OSIS terpilih pada periode kepengurusan 2024-2025 ini,  sebelumnya sudah mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan di unit sekolah masing-masing.

Serangkaian kegiatan selama tiga hari dua malam ini, dikemas sedemikian rupa untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Diawali dengan ceremonial pembukaan, doa bersama, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pengarahan dari panitia pelaksana hingga dinamika dalam kelompok . Rangkaian kegiatan juga dalam rangka menghidupi  nilai-nilai Tarakanita.

Sr. Simforiana, CB mengawali sesi dengan pemaparan materi tentang spiritualitas Bunda Elisabeth  Gruyters dan Santo Carolus Borromeus . Seperti diketahui, Bunda Elisabeth sebagai pendiri Konggregasi Suster-Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus dan Santo Carolus Borromeus sebagai pelindung Yayasan Tarakanita. Dua sosok yang memiliki sprialitas yang terus dihidupi oelh semua anggota komunitas Tarakanita.

Dalam pemaparannya Sr Simfo begitu panggilan akrabnya, meyampaikan bahwa Leader is server first. Pemimpin merupakan sosok yang mau melayani bukan dilayani.  Menggambarkan sosok Bunda Elisabeth dan Santo Carolus dengan sebutan 3B (Beriman dalam, Berjuang dalam Team, dan semangat Belarasa. Untuk menanamkan nilai-nilai tersebut, sesi bersama Sr. Simfo ini diselingi dengan games menarik yang menuntut kreativitas dan kerja sama dalam team. Dimana setiap games yang dilakukan memberikan kebermaknaan kepada peserta pelatihan.

Berkolaborasi dan Bersinergi

Kegiatan ini memang berfokus pada kemampuan individu untuk berkolaborasi dan bersinergi bersama dengan team. Tidak hanya duduk diam mendengarkan pemateri. Padatnya kegiatan yang diikuti tidak lantas menyurutkan semangat untuk mengikuti setiap sesi dengan serius. Baik itu kegiatan indoor maupun kegiatan outdoor yang menuntut ketahanan fisik. Peserta LLK terlatih untuk kreatif dan juga tangguh.

Pemberi materi pada LLK ini, melibatkan tim internal dari Yayasan Tarakanita yang sudah mendapatkan pelatihan dan pembinaan sebelumnya. Ritme kegiatan dirancang sedemikian rupa sehingga pemaknaan tentang kepempimpinan dalam menghadapi era kebaharuan diharapkan dapat tercapai di lingkungan sekolah Tarakanita.

Selama kegiatan berlangsung , peserta LLK yang merupakan pengurus OSIS pilihan ini, terus berusaha menunjukkan kekritisan dalam menerima informasi serta menjalankan instruksi penugasan yang diberikan. Sharing session antar sekolah, membuka caktawala pemikiran mereka dalam menaggapi sebuah hal misalnya.

Georgia Amabelle Nandya Prameshwari Ketua OSIS SMP Tarakanita 5 memberikan kesan yang baik tentang kegiatan yang diikutinya ini. Mabel mengatakan bahwa kegiatan seperti ini memna perlu diberikan, mengingat SMP Tarakanita di Jakarta itu ada lima unit.

Dengan berdinamika bersama dalam sebuah kegiatan, tentu akan memberikan warna yang berbeda serta dampak yang positif di kepengurusaan OSIS di setiap sekolah. Seperti ketika menyusun program kerja misalnya,awalnya pengurus OSIS hanya menyusun program tanpa alur, namun setelah mendapatkan materi Bakward Desain (BD) yang dibawakan oleh Ambrosius Sigit Kristiantoro yang merupakan Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita.

Peserta Latihan Lanjutan Kepemimpinan (LLK) Pengurus OSIS SMP Tarakanita Wilayah Jakarta dengan tema “Aku Siap Menjadi pemimpin Pembaharu” di Serua Green Village, 29 Februari 2024 hingga 2 Maret 2024
Peserta Latihan Lanjutan Kepemimpinan (LLK) Pengurus OSIS SMP Tarakanita Wilayah Jakarta dengan tema “Aku Siap Menjadi pemimpin Pembaharu” di Serua Green Village, 29 Februari 2024 hingga 2 Maret 2024 (KalderaNews/Riska Irene Simatupang)

Maabel mengaku menjadi paham alur membuat program, yang semestinya diawali dengan penentuan tujuan hingga menentukan strategi agar tujuan yang diinginkan dapat dapat tercapai.

Berada dalam era kecanggihan teknologi serta ikilm kehidupan yang melesat cepat ini, dibutuhkan  pula sosok pemimpin transformatif yang dapat dijadikan role model.

Kristina Winarti selaku Kepala Jenjang SMP Tarakanita Jakarta dan Pramanto Hadi selaku Kepala Sub Divisi Pendidikan bidang kesiswaan Yayasan Tarakanita, memberikan pemaparan materi tentang Kepemipinan Transformatif. Peserta LLK diminta melakukan literasi terhadap topik-topik bacaan serta menganalisis unsur kepimpinan yang Transformatif melalui bahan literasi yang diberikan.

Tidak lepas dari nilai-nilai Tarakanita yaitu Cc5+ dan KPKC. Peserta LLK diajak untuk peka dengan lingkungan sekitar, baik itu dari hal kecil hingaa perihal besar . Dengan pembiasaan, ternyata mereka mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.

Celine Nurma Elizabeth Hutabarat dari SMP Tarakanita 3 memberi kesan bahwa nilai ke-Tarakanitaa-an yang dipaham teorinya ketika itu benar-benar dihidupi itu memnag akan menciptakan suasana yang menyenangkan baik bagi diri sendiri dan orang lain.

“Kita udah terbiasa untuk disiplin dan memiliki daya juang, kreatif serta kritis. Jadi ketika mengikuti kegiatan LLK ini, semakin dikuatkan lagi dan semoga semangat ini bisa kami bawa dan terapkan di sekolah kami masing-masing, untuk kemajuan Sekolah Tarakanita tentunya,” Celine menegaskan dengan semangat.

Pada akhirnya, semoga langkah baik yang difasilitasi oleh Yayasan Tarakanita ini, dapat memberikan warna dan kemajuan pendidikan di sekolah Tarakanita, bahkan berdampak baik untuk masyarakat luas tentunya. Generasi cerdas berintegritas adalah komitmen yang akan terus diusahakan, menularkan yang baik dari lingkup kecil untuk dampak yang besar.

Menghidupi semangat Bunda Elisabeth Gruyters “Memberikan Dasar yang Baik kepada anak-anak dan memberikan dorongan ke arah hidup yang suci.” Pengurus OSIS SMP Tarakanita pun siap menjadi pemimpin pembaharu. (Penulis: Riska Irene Simatupang)

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*