JAKARTA, KalderaNews.com – Setiap tanggal 2 Mei, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Bagaimana sejarah Hardiknas di Indonesia?
Hardiknas hadir sebagai bentuk penghormatan terhadap peran penting pendidikan dalam pembangunan bangsa.
Tanggal peringatan 2 Mei ini tidak sekadar menjadi momen untuk mengapresiasi sejarah pendidikan di Indonesia saja.
Namun juga merupakan momentum refleksi bagi seluruh komponen bangsa untuk mengapresiasi sejarah panjang perjuangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA:
- Pidato Lengkap Mendikbudristek dalam Hari Pendidikan Nasional 2024, Cek Di Sini!
- Kumpulan Twibbon Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 yang Keren untuk Media Sosial
- Berikut Pedoman Lengkap Kegiatan dan Upacara Bendera Hari Pendidikan Nasional 2024
Sejarah pendidikan di Indonesia masa pra-kemerdekaan
Sejarah pendidikan di Indonesia dimulai jauh sebelum kemerdekaan negara ini. Pendidikan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno.
Meskipun pada saat itu pendidikan terbatas pada kalangan bangsawan dan agama, namun eksistensinya memberikan pijakan awal bagi perkembangan pendidikan di masa mendatang.
Pada masa kolonialisme Belanda, sistem pendidikan yang diimplementasikan cenderung menguntungkan golongan tertentu dan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah kolonial.
Namun, periode ini juga menjadi awal munculnya gerakan-gerakan pendidikan nasionalis yang menekankan pentingnya pendidikan untuk kesejahteraan rakyat dan kemerdekaan bangsa.
Sejarah Hardiknas diperingati tiap tanggal 2 Mei
Seiring dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pendidikan dijadikan salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional.
Pemerintah Indonesia yang baru terbentuk segera mengambil langkah-langkah untuk merancang sistem pendidikan nasional yang inklusif dan merata.
Ki Hajar Dewantara saat itu muncul sebagai seorang revolusioner. Ia seorang pendidik besar dan pelopor pendidikan modern di Indonesia.
Ia diakui sebagai tokoh yang memberikan sumbangsih yang tak ternilai dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Visinya tentang pendidikan sebagai sarana untuk membebaskan manusia dari belenggu ketidakadilan dan ketidaktahuan, menjadi landasan utama bagi perayaan Hardiknas.
Ia mendirikan lembaga pendidikan bernama Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa).
Lembaga ini menjadi penanda keseriusannya meningkatkan kualitas pendidikan rakyat Indonesia. Ketika Taman Siswa berdiri.
Ia memutuskan mengganti namanya dari Raden Mas Soewardi menjadi Ki Hajar Dewantara karena tidak ingin gelar kebangsawanannya menjadi pembatas untuk lebih dekat dengan rakyat.
Dedikasi Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pengajaran pertama di Indonesia Presiden Soekarno. Ki Hajar Dewantara juga menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada pada 19 Desember 1956.
Dari situlah, ada alasan tersendiri di balik perayaan Hardiknas setiap 2 Mei. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan hari lahir Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara.
Hal tersebut membuat Presiden Soekarno menetapkan Hari Pendidikan Nasional sebagai salah satu hari nasional bukan tanggal merah dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres RI) Nomor 67 Tahun 1961.
Sejak penetapan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional, peringatan ini telah menjadi momen penting bagi Indonesia untuk mengevaluasi dan memperkuat sistem pendidikan.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com


Leave a Reply