
JAKARTA, KalderaNews.com – Pemerintah tengah mencanangkan dua program pendidikan baru, yaitu Sekolah Rakyat dan Unggulan Garuda. Simak perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda di sini!
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tengah menggagas dua jenis sekolah baru dengan tujuan dan sasaran yang berbeda yaitu Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda.
Kedua program pendidikan ini diharapkan mampu menjawab tantangan besar di sektor pendidikan Indonesia, baik dalam memberikan akses pendidikan berkualitas kepada kelompok rentan maupun mempersiapkan generasi unggul yang mampu bersaing secara global.
BACA JUGA:
- Kemenag Sedang Mengkaji Libur Sekolah Satu Bulan Selama Ramadan, Belum Ada Keputusan!
- Wacana Libur Selama Bulan Ramadan 2025, Gimana dengan Siswa Non-Muslim? Apa Landasan Kebijakan itu
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti bertanggung jawab atas realisasi Sekolah Rakyat.
Sementara Sekolah Unggulan Garuda berada di bawah naungan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. Namun, apa yang membedakan kedua jenis sekolah ini?
Sekolah Rakyat, pendidikan gratis untuk memutus rantai kemiskinan
Wacana pembangunan Sekolah Rakyat diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan dikoordinasikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Konsep sekolah ini adalah menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Dalam keterangan resmi, Gus Ipul menjelaskan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat adalah langkah konkret untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi.
“Jika orang tuanya miskin, jangan sampai anaknya ikut miskin,” ungkap Gus Ipul, menekankan pentingnya penyediaan fasilitas pendidikan untuk kelompok rentan.
Sekolah Rakyat nantinya akan dirancang sebagai sekolah asrama (boarding school), sehingga tidak hanya fokus pada pembelajaran akademik, tetapi juga memenuhi kebutuhan dasar siswa, seperti nutrisi dan tempat tinggal.
Dengan sistem ini, siswa dapat belajar dengan lebih nyaman tanpa harus memikirkan beban hidup sehari-hari.
Pemerintah juga memastikan koordinasi erat antara Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mempercepat realisasi program ini.
Menteri Abdul Mu’ti menyebutkan bahwa konsep PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) sudah mengakomodasi jalur afirmasi bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Sekolah Rakyat ini adalah langkah lebih maju untuk menyatukan kelompok elite dan kelompok alit agar sama-sama menikmati pendidikan berkualitas,” jelasnya.
Sekolah Unggulan Garuda, upaya mencetak generasi kompetitif berstandar internasional
Berbeda dengan Sekolah Rakyat, Sekolah Unggulan Garuda ditujukan untuk mencetak siswa-siswa berprestasi yang siap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kelas dunia.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, menyebutkan bahwa pemerintah akan membangun 40 Sekolah Unggulan Garuda hingga tahun 2029.
Program ini mencakup pembangunan 20 sekolah baru serta peningkatan kualitas 20 SMA atau Madrasah Aliyah unggulan yang sudah ada, “
“Sekolah ini berada di atas rata-rata SMA biasa, dengan konsep pre-university yang dirancang agar lulusannya dapat diterima di perguruan tinggi ternama dunia,” kata Satryo.
Sekolah Unggulan Garuda juga menerapkan sistem asrama (boarding school) dengan kurikulum internasional yang dikombinasikan dengan nilai-nilai nasional. Guru-guru yang akan mengajar di sekolah ini diseleksi dengan ketat dan diharapkan memiliki reputasi internasional.
Selain itu, siswa akan mendapatkan pelatihan intensif untuk mempersiapkan diri masuk ke perguruan tinggi kelas dunia. “Tidak hanya siswa yang dipilih dengan cermat, tetapi juga guru yang mengajar harus memiliki kualitas terbaik,” tambah Satryo.
Satryo menjelaskan bahwa pembangunan sekolah ini akan dimulai setelah adanya Instruksi Presiden (Inpres) dan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai landasan hukum.
“Tujuannya adalah menciptakan pemerataan akses terhadap sains dan teknologi, sehingga pertumbuhan pendidikan tinggi di Indonesia menjadi lebih adil,” jelasnya.
Dengan adanya Sekolah Unggulan Garuda, pemerintah berharap Indonesia dapat lebih kompetitif dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang sains dan teknologi.
Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda, visi baru untuk pendidikan Indonesia
Memiliki latar belakang yang berbeda, Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda merefleksikan visi besar pemerintah untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif sekaligus kompetitif.
Sekolah Rakyat berfungsi sebagai jembatan bagi kelompok daerah tertinggal untuk keluar dari jerat kemiskinan, sementara Sekolah Unggulan Garuda bertujuan untuk melahirkan generasi emas yang mampu bersaing di tingkat global.
Kombinasi keduanya diharapkan dapat menciptakan tatanan pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pemerataan akses, tetapi juga meningkatkan kualitas lulusan.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing di era global.
Namun, bagaimana implementasinya di lapangan tentu masih perlu pengawasan dan dukungan dari berbagai pihak agar kedua program ini dapat berjalan sesuai rencana.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply