
GUNUNGKIDUL, KalderaNews.com – Sebanyak 13 siswa SMPN 7 Mojokerto hilang terseret ombak di Pantai Drini pada Selasa, 28 Januari 2025 saat outing class.
Rombongan siswa SMPN 7 Mojokerto ini tenggelam akibat terseret ombak di Pantai Drini, Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul.
Rombongan SMPN 7 Mojokerto ini datang pada pagi hari di Pantai Drini yang terdiri dari 261 siswa dan 16 pendamping, dengan tujuan untuk kegiatan outing class.
BACA JUGA:
- Viral! Pelajar Kampung Inggris Pare Terseret Ombak di Pantai Kedung Tumpang Saat Tengah Berfoto
- Sedang Berfoto di Pantai, Guru Besar UGM Tewas Tergulung Ombak
- Ide Outing Class Menarik untuk Anak TK, Dijamin Seru dan Bermanfaat!
Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto, menjelaskan bahwa insiden terjadi saat rombongan dari SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur, tiba di Pantai Drini sekitar pukul 06.00 WIB.
“Informasi dari saksi dan nelayan, rombongan datang ke Pantai Drini. Mereka diarahkan untuk sarapan, tetapi ada rombongan cowok yang bermain air terlebih dahulu,” kata Suris
Kronologi kejadian pelajar SMP terseret ombak
Suris mengatakan bahwa setelah para pelajar datang ke pantai, mereka langsung berenang dan bahkan mencapai area tengah.
“Sesampai di pantai, para pelajar ini langsung berenang bersama-sama, selang berapa lama mereka sudah berada di area tengah dan terseret ombak,” ucapnya.
Suris mengatakan bahwa nelayan dan warga setempat sudah mengingatkan agar siswa tidak bermain air di area rip current atau jalur kapal.
Hal ini dikarenakan arus di sana sangat kuat dan dapat menarik ke tengah laut. Namun, kecelakaan tetap terjadi. “Terjadilah kecelakaan laut itu. 13 anak itu terseret ombak,” ujarnya.
Tim Satlinmas, nelayan, dan warga segera berupaya melakukan penyelamatan. Dari 13 anak yang terseret, 9 berhasil diselamatkan, sedangkan 4 lainnya hilang. Dari 4 yang hilang, 3 ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan 1 masih dalam pencarian.
Jalur yang berada di sekitar Pantai Drini ini disebut memiliki kedalaman lebih bila dibandingkan dengan area sekitarnya.
“Kemungkinan, pada saat yang bersamaan para pelajar ini tidak bisa berenang sehingga terseret ombak sampai ke tengah,” imbuh Suris.
Surisdiyanto juga menjelaskan bahwa saat ini pencarian terus dilakukan menggunakan kapal untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply