BEM Unair akan Gelar Aksi Demonstrasi Terkait Efisiensi Anggaran 2025, Tuntut 8 Hal Ini untuk Pemerintah

BEM Unair konsolidasi untuk aksi demonstrasi efisiensi anggaran
BEM Unair konsolidasi untuk aksi demonstrasi efisiensi anggaran.
Sharing for Empowerment

SURABAYA, KalderaNews.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (BEM Unair) berencana menggelar aksi demontrasi pada hari ini, Senin, 17 Februari 2025.

Rencananya, BEM Unair akan melakukan demonstrasi di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Timur. Demo tersebut dilakukan untuk menolak efisiensi anggaran yang dinilai berdampak pada pendidikan hingga kesejahteraan masyarakat.

Presiden BEM Unair Aulia Thaariq Akbar mengatakan ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan pada saat demo berlangsung.

BACA JUGA:

Tuntutan itu merupakan hasil konsolidasi yang dilakukan pada Jumat, 14 Februari 2025 lalu, antara lain menolak efisiensi sektor pendidikan.

“Tolak multifungsi TNI di beberapa lembaga pemerintahan, merombak dan memangkas kabinet yang gemuk,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Atha ini pada Minggu, 16 Februari 2025.

Tuntut 8 hal untuk pemerintah

Atha memerinci total ada delapan tuntutan yang disampaikan. Pertama, soal anggaran pendidikan dan beasiswa. BEM Unair menolak pemotongan anggaran pendidikan yang mengancam kualitas tenaga pendidik dan kesejahteraannya.

“Menuntut transparansi dan kejelasan terkait pemotongan beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan dana pendidikan lainnya dan mempertanyakan komitmen pemerintah dalam investasi pendidikan menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Atha.

Kedua,  soal kesehatan dan BPJS. BEM Unair menolak pemotongan anggaran kesehatan yang berdampak pada BPJS dan kesejahteraan tenaga kesehatan.

“Mendesak pemerintah untuk memprioritaskan kesehatan sebagai kebutuhan dasar rakyat,” tuturnya.

Ketiga, soal Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pihaknya setuju dengan program tersebut, tetapi menolak implementasinya yang mengorbankan sektor penting seperti pendidikan dan kesehatan.

“Kami, meminta transparansi sasaran program agar hanya menyasar masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Mempertanyakan keterlibatan TNI dalam implementasi MBG serta potensi kembalinya Dwi Fungsi ABRI,” ucapnya.

Keempat, soal pemotongan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk tnfrastruktur dan ransportasi. BEM Unair menolak pemotongan anggaran transportasi publik seperti Trans Metro Dewata.

“Menuntut Pemda untuk meningkatkan layanan transportasi umum, terutama di Surabaya Raya. Menolak pengalihan APBD ke MBG yang mengorbankan transportasi publik dan infrastruktur penting lainnya,”

Kelima, soal Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kampus. Pada kebijakan tersebut, mereka menolak karena bertentangan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Menentang keputusan pemerintah yang tidak memprioritaskan rakyat dalam pengelolaan sumber daya alam,” sebut Atha.

Keenam, soal kebijakan populis dan beban utang negara. BEM Unair mengkritisi program populis seperti kenaikan gaji hakim dan guru yang berisiko membebani keuangan negara.

“Kami mempertanyakan transparansi utang luar negeri, terutama bunga utang ke China yang mencapai Rp 800 triliun/tahun. Kami juga mempertanyakan keberlanjutan proyek IKN yang didanai APBN meski dijanjikan akan dibiayai investor,” tuturnya.

Ketujuh, soal efisiensi anggaran dan kebijakan ekonomi. Pihaknya menolak kebijakan pemerasan ekonomi rakyat, seperti parkir berbayar dengan Bank Mandiri yang tidak transparan.

Pihaknya juga mengkritisi pengadaan barang militer yang tidak esensial di tengah pemotongan anggaran sektor vital.

“Kami mempertanyakan efektivitas kebijakan ekonomi yang cenderung membebani rakyat kecil,” sebut Atha.

Ke delapan, soal pembungkam akamisi dan otoritarianisme. BEM Unair menolak pembubaran Pusat Studi HAM FH Unair dan tindakan pembungkaman akademis lainnya.

“Kami mengkritisi campur tangan pemerintah dalam kajian akademik yang seharusnya independen. Menuntut DPR agar menjalankan fungsi check and balance, bukan sekadar mendukung pemerintah,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*