
JAKARTA, KalderaNews.com– Mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Pusat mengalami kerugian hingga mencapai Rp 1 miliar.
Kerugian yang dialami oleh mitra MBG ini diduga karena penggelapan dana oleh yayasan berinisial MBN. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan dapur seluas 500 meter persegi tersebut sempat tidak beroperasi.
Mitra Dapur MBG di Kalibata, Ira Mesra Destiawati telah bekerja sama dengan pihak yayasan MBN dan SPPG Kalibata sejak bulan Februari sampai Maret 2025.
BACA JUGA:
- Ratusan Pelajar di Papua Demo Tolak Program Makan Bergizi Gratis, Mendikdasmen Beri Tanggapan
- Viral! 8 Siswa SD di Palembang Keracunan Makan Bergizi Gratis, Diduga Makanan Sudah Basi dan Terdapat Belatung
Pihak Ira kurang lebih sudah memasak 65.025 porsi makan bergizi gratis yang terbagi dalam dua tahap. Namun, pihaknya mengalami kerugian sebesar Rp 975.375.000 dan sudah melapor ke kepolisian terkait dugaan penggelapan dana oleh yayasan MBN.
“Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan MBN yang tidak membayarkan sepeser pun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata,” ujar kuasa hukum korban, Danna Harly, kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Kronologi dugaan penggelapan dana MBG
Danna menjelaskan bahwa perselisihan antara pihak Ira dan yayasan dimulai pada Senin 24 Maret 2025 lalu ketika Ira mengetahui adanya perbedaan anggaran untuk kelompok PAUD, TK, serta RA atau SD.
Padahal, tertulis dalam kontrak dengan yayasan hanya dicantumkan harga Rp 15.000 per porsi. Seiring berjalannya program, sebagian dana MBG turut diubah menjadi Rp 13.000.
Disebutkan bahwa pihak yayasan mengetahui adanya perbedaan anggaran tersebut sebelum tanda tangan kontrak, yaitu pada Desember 2024.
“Setelah ada pengurangan, hak kami sebagai mitra dapur masih dipotong sebesar Rp 2.500. Jadi dari Rp 15.000 dipotong Rp 2.500 menjadi Rp12.500 dan dari Rp 13.000 dipotong pula Rp 2.500 setiap porsinya,” kata Danna.
Walaupun begitu, Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan telah melakukan pembayaran kepada pihak yayasan sebanyak Rp 386.500.000.
Saat Ira menagih haknya kepada pihak yayasan, mereka mengatakan bahwa Ira memiliki kekurangan pembayaran sebesar Rp 45.314.249 untuk mengganti kebutuhan lapangan.
Padahal, Ira menanggung seluruh dana operasional, mulai dari bahan pangan, sewa tempat, listrik, kendaraan, peralatan dapur, hingga juru masak.
Perselisihan tidak selesai di situ saja, saat Ira menagih untuk pencairan tahap dua, dia mengaku tidak dibayar sama sekali oleh pihak yayasan.
Pada akhirnya, pihak Ira sepakat untuk mengakhiri posisi mitra MBG di Kalibata dan melaporkan yayasan ke pihak berwajib.
“Saya sudah somasi, sudah ajukan hak tagih dan sudah ke BGN untuk mengonfirmasi ini dan sampai sekarang belum ada. Maka dari itu kami sudah siapkan untuk langkah hukum, baik gugatan maupun laporan polisi,” katanya.
Per hari ini, Dapur MBG di Kalibata sudah mulai beroperasi lagi
Setelah kabar ini viral, Danna pun memastikan bahwa dapurnya beroperasi kembali per hari ini, Kamis 17 April 2025 setelah sempat tutup.
“Bu Ira sudah bisa lanjut menyediakan dan melanjutkan program Pak Prabowo,” kata Danna saat dihubungi pada Kamis, 17 April 2025.
Hanya saja Danna menyebut bahwa Ira kembali beroperasi menggunakan dana bantuan dari Badan Gizi Nasional (BGN). Sementara itu ia memastikan pihak yayasan belum menyalurkan pembayaran ke Ira.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply