
DEMAK, KalderaNews.com – Ratusan siswa SD Negeri Bedono 1, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, harus rela belajar di bawah kolong jembatan.
Para siswa harus menjalani proses belajar mengajar di tempat yang jauh dari kata layak. Mereka sehari-harinya belajar di bawah kolong bangunan sekolah baru yang belum bisa mereka tempati.
Bukan karena belum selesai dibangun, melainkan karena terkunci akibat persoalan administrasi proyek. Rupanya, kondisi ini sudah dua bulan terjadi.
BACA JUGA:
- Miris! 2 Murid TK di Makassar Dikeluarkan Usai Walinya Protes Soal Biaya Wisuda
- Miris! Belasan Siswi SD di Kota Depok Dilecehkan oleh Seorang Oknum Guru
- Miris! Gedung TK di Pekanbaru Jadi Tempat Pesta Narkoba Saat Libur Lebaran, Ruang Kelas Dipenuhi Sampah dan Botol Miras
Sudah dua bulan belajar di kolong jembatan
Para siswa harus belajar dengan tidak layak selama dua bulan lamanya. Sebanyak empat kelas terpaksa harus duduk lesehan di lantai beralaskan tikar dan terpal bekas.
Para siswa ini belajar tanpa menggunakan meja maupun kursi. Dua kelas lainnya pun menempati ruang lama yang kondisinya tidak kalah memprihatinkan.
“Belajar di bawah gedung itu pegal banget. Nggak ada meja, duduk di lantai terus, kadang kehujanan kalau hujan besar sama angin,” ungkap salah satu siswi, Atikah, Sabtu, 3 Mei 2025.
Senada, siswa kelas 4, Putri, juga mengaku rindu belajar di ruang kelas seperti sebelumnya.
“Kami pengen cepat-cepat bisa belajar di kelas, biar nyaman seperti sekolah yang lain,” kata Putri.
Sementara itu, bendahara Komite Sekolah, Darso, menjelaskan bahwa gedung baru SDN Bedono 1 seharusnya sudah bisa difungsikan.
Gedung sekolah itu dibangun sebagai relokasi akibat proyek Tol Laut Semarang–Demak. Namun, hingga kini, semua ruang masih terkunci oleh pihak kontraktor.
“Empat kelas belajar di kolong, sisanya di gedung lama yang keadaannya juga memprihatinkan. Masalahnya ada di proses administrasi antara kontraktor sekolah dan pelaksana proyek tol,” jelas Darso.
Bupati Demak belum mengetahui kondisi SDN Bedono 1
Ketika dikonfirmasi, Bupati Demak Eisti’anah menyatakan belum mengetahui kondisi ini. Eisti’anah menyayangkan adanya kendala yang seharusnya tak terjadi.
“Coba nanti kita cari tahu berkaitan hal itu. Sebenarnya kalau pembangunan tol itu harusnya sudah selesai dulu ya. Berkaitan dengan penggantian lahan, tanah, kemudian semua harusnya sudah clear dengan adanya pembangunan tol. “
Eisti’anah mengatakan akan menelusuri informasi lebih jauh untuk memastikan masalah apa yang sebenarnya terjadi hingga siswa SDN Bedono 1 harus belajar dengan cara yang tidak layak.
“Sepertinya harusnya tidak ada, tapi dengan informasi ini nanti coba kami telusur terlebih dahulu sebenarnya ada masalah seperti apa,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply