JAKARTA, KalderaNews.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat 17 kejadian luar biasa akibat keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Januari.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar menyatakan, kejadian tersebut terjadi di 10 provinsi Indonesia.
“Menurut data yang kami miliki, ada 17 kejadian luar biasa keracunan pangan terkait dengan MBG di 10 provinsi yang teridentifikasi,” papar Taruna.
BACA JUGA:
- Menu MBG Terdapat Bakter E.coli, 223 Siswa di Bogor Keracunan MBG, Pemkot Bogor Tetapkan Status KLB
- Lagi-lagi! Puluhan Pelajar Alami Keracunan, Diduga Setelah Konsumsi MBG
Rincian penyebab keracunan MBG
Taruna memaparkan beberapa penyebab keracunan pangan dari program yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto itu.
Salah satunya, kata Taruna, adalah kontaminasi pangan yang terjadi di bahan baku mentah. Kontaminasi tersebut diduga terjadi saat pengolahan atau penyimpanan makanan.
“Dengan sumber kontaminasi bahan mentah di lingkungan pengelola, penjamin, dan kami belajar dari kondisi ini agar berikutnya tak terjadi lagi,” harapnya.
Di samping itu, Taruna menyebut munculnya bakteri yang dipengaruhi suhu serta waktu penyimpanan makanan pun menjadi faktor.
“Contoh ada beberapa makanan dimasak terlalu cepat, tapi lambat didistribusikan,” ujar Taruna.
Selain itu, Taruna menyoroti kurang maksimalnya pengendalian keamanan pangan MBG. Sanitasi dan higienitas saat produksi serta distribusi makanan juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan keracunan.
Maka, BPOM akan memberi pendampingan dalam pengawasan rantai produksi MBG.
“Badan POM berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada petugas, khususnya yang berhubungan dengan dapur,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply