
SEMARANG, KalderaNews.com – Pemprov Jawa Tengah menggandeng ratusan SMA dan SMK swasta dalam upaya memperluas akses pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Program yang menyediakan pendidikan gratis untuk ribuan siswa miskin di SMA/SMK swasta di Jawa Tengah ini jadi yang pertama di Indonesia.
Inisiatif sekolah swasta gratis dari pemerintah provinsi Jawa Tengah ini bertujuan menambah daya tampung peserta didik baru di jenjang SMA dan SMK di wilayah tersebut.
BACA JUGA:
- Pemprov DKI Jakarta Menimbang Program Sekolah Gratis, Mungkinkah?
- Kabar Gembira! Sekolah Gratis di Jakarta Mulai Juli 2025
- Program Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Berdasar Kluster, Yang High Class Gak Dapat Ya!
Sebanyak 139 sekolah swasta terlibat dalam program kemitraan ini melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), yang terdiri dari 56 SMA dan 83 SMK.
Langkah ini disebut mampu menambah kapasitas hingga 5.004 kursi tambahan bagi siswa baru di Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah awal dan belum pernah dilakukan sebelumnya.
“(Kemitraan) ini merupakan yang pertama,” ujarnya saat peluncuran SPMB SMAN-SMKN tahun ajaran 2025/2026 dan peresmian SMAN Keberbakatan Olahraga di Kawasan Jatidiri, Semarang.
Luthfi yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda Jateng periode 2020–2024 menjelaskan bahwa program ini dibuat untuk memberikan kesempatan setara bagi anak-anak dari latar belakang ekonomi yang lemah dan untuk menurunkan angka putus sekolah.
Jadi program pertama di Indonesia
“Ini gratis bagi siswa miskin di sekolah swasta yang ditunjuk. Pemprov mengalokasikan Rp2 juta per siswa,” jelasnya.
” Ini yang pertama di Indonesia sekaligus menunaikan janji politik kami. Memberikan akses pendidikan bagi siswa miskin,” tambah Luthfi.
Total daya tampung siswa SMA/SMK melalui SPMB pada tahun ajaran 2025/2026 mencapai 230.163 kursi, meningkat sebanyak 6.393 dari tahun sebelumnya.
Penambahan ini berasal dari kerja sama dengan sekolah swasta, pembangunan sekolah dan ruang kelas baru, serta hadirnya Sekolah Keterbakatan Olahraga.
Program ini juga memperluas peluang bagi lulusan SMP atau sederajat dari kalangan kurang mampu, penyandang disabilitas, anak panti asuhan, hingga anak tidak sekolah (ATS).
Sekolah swasta yang digandeng memiliki kriteria tertentu
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sadimin, menekankan bahwa program ini adalah satu-satunya di Indonesia yang menyasar langsung ke sekolah swasta terpilih.
Sekolah yang tergabung dalam program ini harus memenuhi sejumlah kriteria, seperti akreditasi minimal B, fasilitas pembelajaran yang memadai, rasio guru yang mencukupi, serta komitmen untuk tidak menarik biaya dari siswa program.
“Masing-masing sekolah yang bermitra tadi, MoU dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Di masing-masing sekolah itu, satu rombongan belajar atau sekitar 36 siswa,” ujar Sadimin.
Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Yudi Indras Wiendarto, memberikan apresiasi terhadap langkah Pemprov ini dan mendorong agar lebih banyak sekolah swasta dilibatkan ke depannya.
“Ini selaras dengan pemerintah pusat yang menyiapkan sekolah rakyat. Hari ini Pemprov Jateng sudah mulai dulu. Ini bisa menjadi percontohan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply