Sibuk Retorika Barak Militer, Ingat Kang Dedi, Jabar Tuh Darurat Pendidikan, Lebih dari 658 Ribu Anak Tidak Sekolah

Anggota Fraksi II DPR RI, Dedi Mulyadi bersama Pak Eko Purtjahjanto, guru yang memviralkan jalan rusak di Desa Cijalingan, Kabupaten Sukabumi
Anggota Fraksi II DPR RI, Dedi Mulyadi bersama Pak Eko Purtjahjanto, guru yang memviralkan jalan rusak di Desa Cijalingan, Kabupaten Sukabumi (KalderaNews/FB Kang Dedi Mulyadi)
Sharing for Empowerment

BANDUNG, KalderaNews.com – Angka anak tidak bersekolah di Jawa Barat telah mencapai titik kritis yang mengkhawatirkan. Komisi V DPRD Jawa Barat mengungkapkan data mengejutkan. Sebanyak 658.831 anak di provinsi ini tidak lagi merasakan bangku pendidikan.

Jumlah masif ini, berdasarkan data Dapodik, Emis, dan PDdikti pada dasbor verifikasi anak tidak sekolah Pusdatin Kemendikbud per 14 November 2024 lalu, terbagi menjadi 164.631 anak yang putus sekolah (drop out), 198.570 anak lulus namun tidak melanjutkan (LTM), dan 295.530 anak yang bahkan belum pernah mengecap pendidikan sama sekali.

Ironisnya, Zaini Shofari, anggota Komisi V DPRD Jabar, menyoroti bahwa kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu usia setara SMA/SMK, menyumbang angka terbesar.

BACA JUGA:

Sebanyak 246.798 anak di rentang usia tersebut atau 37,46% dari total anak tidak sekolah, berada di bawah tanggung jawab Pemprov Jabar, menjadikannya penyumbang terbesar angka putus sekolah.

Zaini Shofari tak segan melontarkan kritik pedas terhadap kebijakan pendidikan Pemprov Jabar. Ia menegaskan bahwa perencanaan harus matang agar setiap persoalan bisa terurai dan memiliki pijakan yang jelas, sehingga output-nya pun bakal terukur dan dipertanggungjawabkan.

“Inilah yang saya maksud, harus dengan perencanaan yang matang, sehingga setiap persoalan bisa diurai, karena pijakannya jelas. Output-nya pun bakal terukur,” ucapnya.

Ia juga menyoroti program-program yang dianggapnya hanya menyentuh permukaan tanpa menyelesaikan masalah mendasar. Sebagai contoh, Zaini mengkritik program pendidikan di barak militer yang menghabiskan anggaran hingga Rp3,2 miliar untuk membina sekitar 270 anak yang dianggap bermasalah.

“Itu hanya menyentuh permukaan tanpa menyelesaikan masalah yang sebenarnya,” tegas Zaini menuntut keberpihakan Pemprov Jabar kepada masyarakat tidak mampu dan penyelesaian masalah pendidikan secara fundamental.

Menanggapi data dan kritik tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengakui rendahnya angka partisipasi sekolah di Jabar. Ia menegaskan targetnya adalah minimal anak di Jabar dapat bersekolah selama 12 tahun.

“Target saya 12 tahun. Makanya, strateginya tadi sudah disepakati saat rapat bersama Banggar,” ujar Dedi pada Jumat, 23 Mei 2025.

Dedi Mulyadi memaparkan dua strategi utama yang akan dilakukan Pemprov Jabar untuk mengatasi krisis pendidikan ini. Strategi pertama adalah mempercepat pembangunan sekolah-sekolah pemerintah, terutama untuk jenjang SMA yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.

Langkah ini diharapkan dapat memperluas akses pendidikan bagi anak-anak yang kesulitan mendapatkan tempat.

Strategi kedua, yang paling revolusioner, adalah menggratiskan biaya pendidikan bagi seluruh rakyat Jawa Barat, baik di sekolah negeri maupun swasta.

Dedi Mulyadi menjelaskan, sekolah negeri secara otomatis akan gratis karena dikelola pemerintah. Namun, untuk memastikan pemerataan, pemerintah juga akan menjamin pendidikan gratis bagi masyarakat miskin yang memilih bersekolah di sekolah swasta.

“Kami akan menggratiskan pendidikan bagi seluruh rakyat Jabar di negeri dan swasta. Khusus untuk swasta, digratiskan untuk masyarakat miskin sehingga diharapkan tahun ini angka partisipasi sekolah 12 tahun meningkat,” katanya.

Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan Pemprov Jawa Barat dalam menanggulangi ancaman “generasi hilang” akibat ketidakmerataan akses pendidikan.

Dengan percepatan pembangunan sekolah dan jaminan pendidikan gratis, diharapkan ribuan anak yang selama ini terpinggirkan dapat kembali mengenyam bangku sekolah, demi masa depan Jawa Barat yang lebih cerah dan berdaya saing.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnyadi Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*