
JAKARTA, KalderaNews.com – Inilah 7 fenomena astronomi yang bisa diamati selama Juni 2025. Cek jadwal kemunculan Strawberry Moon dan hujan meteor June Bootid!
Beberapa fenomena langit tersebut bisa diamati dengan mata telanjang tanpa menggunakan teropong.
Meskipun sebenarnya, saat menggunakan alat bantu, akan membuat penampakannya menjadi lebih baik.
BACA JUGA:
- Tuh, Stephanie Riady Curhat Krisis Pendidikan STEM, Mochtar Riady Getol dengan Program “STEM Indonesia Cerdas”
- Waspada, Kasus Covid-19 Meningkat di Kawasan ASEAN! Indonesia Aman?
- Siang Panas, Sorenya Bisa Hujan Badai, Mengapa Bisa Demikian? Begini Penjelasan BMKG
So, inilah 7 fenomena langit selama bulan Juni 2025:
Konjungsi Bulan dan planet Mars (1 Juni 2025)
Bulan dan Mars akan mengalami asensio rektum (posisi di langit) yang sama.
Sehingga keduanya akan melakukan appulse atau kondisi dua atau lebih objek langit yang tampak berdekatan.
Bulan yang mendapat cahaya sebesar 33 persen akan berada dekat dengan Mars (magnitudo 1,3) di langit.
Okultasi Bulan Spica (6 Juni 2025)
Bulan akan melintas di depan Spica atau Alpha Virginis, bintang yang paling terang pada rasi bintang Virgo.
Ini akan menciptakan okultasi Bulan yang terlihat dari beberapa negara atau sebagian belahan dunia, seperti teritori selatan Prancis, Tasmania selatan, Pulau Heard, serta Kepulauan McDonald.
Strawberry Moon (11 Juni 2025)
Fenomena bulan purnama ini terjadi pada saat Bumi tepat berada di antara Matahari dan Bulan.
Bulan purnama ini dikenal dengan nama Strawberry Moon. Nama yang didapat dari suku-suku asli Amerika, lantaran menjadi penanda panen stroberi.
Strawberry moon bakal terjadi pada Rabu, 11 Juni 2025, di mana permukaan bulan akan sepenuhnya diterangi cahaya Matahari.
Konjungsi Bulan dan Saturnus (19 Juni 2025)
Bulan dan Saturnus akan mengalami asensio rektum yang sama, dengan Bulan melewati 3°23′ di utara Saturnus.
Bulan yang mendapat cahaya sebesar 47 persen bakal berada dekat dengan Saturnus (magnitudo 1,0) di langit.
Kamu tentu mengamati di konstelasi Pisces dengan menggunakan teropong maupun mata telanjang.
Titik balik Matahari musim panas (21 Juni 2025)
Belahan Bumi utara bakal menandai fenomena titik balik matahari musim panas pada 21 Juni 2025.
Fenomena ini menjadikan hari tersebut menjadi “hari terpanjang dalam setahun”, karena waktu terang Matahari bisa menjadi sekitar 16,5 jam.
Titik balik matahari terjadi, saat belahan Bumi utara paling miring ke arah Matahari. Ini menandai hari pertama musim panas atau titik balik matahari musim panas di belahan Bumi utara.
Bulan Baru (25 Juni 2025)
Bulan akan berada di sisi Bumi yang sama dengan Matahari serta tidak akan terlihat di langit malam.
Sebab, tidak ada cahaya bulan, saat itu menjadi waktu terbaik untuk mengamati objek redup seperti galaksi dan gugusan bintang.
Puncak hujan meteor June Bootid (27 Juni 2025)
Puncak hujan meteor June Bootid bisa kamu amati pada 27 Juni 2025.
Fenomena ini sebenarnya aktif pada 22 Juni sampai 2 Juli, tetapi menghasilkan puncak meteor pada 27 Juni.
Selama periode tersebut, ada peluang melihat meteor June Bootid setiap kali titik radian hujan meteor tersebut berada di atas cakrawala.
Fenomena itu terjadi di konstelasi Bootes (di langit utara) dengan jumlah meteor yang terlihat makin meningkat.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply