BREBES, KalderaNews.com – Kisah Adnan Prasetyo, seorang remaja berusia 15 tahun dari Brebes, Jawa Tengah, telah menarik perhatian publik setelah aksinya nekat mengayuh sepeda ontel jauh-jauh demi bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Video perjalanannya yang viral di media sosial, termasuk di akun Instagram @say_tteh, menampilkan kegigihan dan harapan seorang anak yang menghadapi cobaan berat.
Adnan adalah anak sebatang kara sejak kecil. Ia diasuh oleh paman dan bibinya di Dukuh Kampung Baru, Desa Kalierang.
BACA JUGA:
- Video Siswa SMK Kediri Usir Oknum Wartawan Viral di Sosial Media, Disdik Buka Suara
- Viral Kisah Sedih Siswi SMP Gendong Adik Bayi ke Sekolah Setelah Ibunya Meninggal
- Viral Keluhan Dana Study Tour SMP 1 Mejobo, Disdik Kudus Turun Tangan
Adnan sempat mengenyam pendidikan di SD Kalierang 01 dan SMP Negeri 2 Bumiayu, namun terpaksa berhenti di kelas 2 SMP karena kondisi ekonomi dan masalah keluarga.
Adnan, yang kini harusnya duduk di bangku kelas 1 SMA, terpaksa putus sekolah sejak kelas 2 SMP karena ketiadaan biaya. Lebih memilukan lagi, ia kini hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal dunia.
Dalam perjalanan panjangnya menuju Jawa Barat, Adnan dibekali secarik kertas berisi alamat dan nomor telepon Dedi Mulyadi. Ia tidak tidur dan belum makan, menunjukkan betapa besar harapannya untuk mendapatkan bantuan dari sosok yang ia kagumi.
Tujuan utama Adnan adalah bertemu Dedi Mulyadi agar bisa melanjutkan pendidikannya. Kisah perjuangan Adnan ini menyentuh hati banyak warganet, memicu berbagai komentar simpati dan dukungan.
Sebelum sempat bertemu dengan Dedi Mulyadi, takdir berkata lain. Kisah haru Adnan sampai ke telinga Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma.
Tanpa menunggu lama, Bupati Paramitha bersama Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Brebes, Caridah, langsung menjemput Adnan di Kabupaten Subang pada Selasa (10/6/2025) dini hari.
Kini, harapan baru telah membentang bagi Adnan. Ia diangkat sebagai anak asuh oleh Bupati Brebes dan akan tinggal serta belajar di Pondok Pesantren Assalafiyah Saditan, Brebes.
Semua kebutuhan hidup dan pendidikannya, termasuk perlengkapan sekolah dan sepeda baru, akan ditanggung langsung oleh Bupati Paramitha.
Adnan memang sangat ingin melanjutkan pendidikannya, meskipun ia sempat menolak tawaran untuk bersekolah di MTs atau tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Bumiayu sebelumnya. Hal ini mungkin terkait dengan trauma psikologis karena kondisi keluarganya.
Kepala Desa Kalierang, Irma Hamdani, membenarkan bahwa warga setempat sudah berupaya semaksimal mungkin membantu Adnan, namun memang tidak mudah.
Kini, dengan tangan langsung Bupati Brebes, Adnan mendapatkan kesempatan emas untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Kisah Adnan Prasetyo adalah bukti nyata dari semangat pantang menyerah seorang anak yang berjuang melawan keterbatasan, dan bagaimana kepedulian dari pihak berwenang dapat membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnyadi Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply