JAKARTA, KalderaNews.com – SMA Tarakanita 2 Jakarta mengadakan temu orang tua/wali murid sebagai media sosialisasi tentang program dan pembelajaran di sekolah pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Pertemuan yang dihadiri seluruh guru dan karyawan serta orang tua murid terdiri atas dua sesi. Sesi pertama dengan orang tua fase E dan sesi 2 Fase F XI dan XII.
Harapannya ada pemahaman bersama tentang visi-misi dan proses pendidikan di SMA Tarakanita 2 Jakarta, teristimewa pendidikan karakter yang jadi kekhasan sekolah dalam proses pembelajaran, selain bidang pengetahuan.
BACA JUGA:
- PMR SMA Tarakanita 2 Jakarta Ikut Tanam Mangrove di Hutan Lindung Angke Kapuk
- Tingkatkan Profesionalisme, SMA Tarakanita 2 Jakarta Ikuti Pelatihan Pembelajaran Mendalam
- Edukasi Kenakalan Remaja dan Bahaya Narkoba, MPLS SMA Tarakanita 2 Gandeng Polsek Metro Penjaringan
Hasil survei memperlihatkan 49.7% orang tua memilih untuk menyekolahkan anaknya di Tarakanita Pluit, khususnya SMA Tarakanita 2 karena adanya pendidikan karakter, demikian ditegaskan Yosef Todarung S.S., M.M. selaku kepala sekolah dalam sambutannya.
Angka lain memperlihatkan sekitar 23.3 % karena alasan letak yang strategis dan dekat, sedangkan animo yang lain karena pelayanan yang baik dan guru yang profesional.
“Di sekolah kami pendidikan lebih menekankan pada proses, proses pembentuk pribadi yang utuh, cerdas dan berintegritas. Kami akan memberikan pelayanan prima serta makasimal, berproses dengan baik, pasti hasilnya akan baik,” tegas Eto panggilan akrabnya.
Mengacu pada dimensi profil kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah, Sekolah Tarakanita juga berproses untuk membentuk, mencetak pribadi yang utuh seseuai dengan nilai-nilai ketarakanitaan (CC5 plus).
Sekolah menjadikan lulusan SMA Tarakanita 2 memiliki karakter mandiri, kreartif, kerja keras, orientasi pada tindakan, berani ambil risiko dan kepemimpinan.
“Enterpreneurship Through Project” jadi value proposition sekolah yang dilaksanakan dalam proses pendidikan Project Based Learniong (PJBL).
Pembelajaran terdiri dari reguler, kegiatan pembelajaran untuk ilmu pengetahuan dengan mata pelajaran yang sesuai dengan ketentuan dinas pendidikan. PjBL dirancang selama satu tahun ajaran bukan hanya ilmu pengetahuan, tetapi juga pengembangan karakter murid.
Kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler dikemas dan rancang dengan pendampingan guru serta orang tua demi tercapainya tujuan pembelajaran.
“Sekolah dan orang tua harus bersineregi, kolaborasi untuk proses pembelajaran demi keberhasilan anak-anak kita semua,” kata Janner Pardede, S.Pd selaku wakil bidang kurikulum.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Selain intra dan kokurikuler, sekolah juga memfasilitasi murid dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan hobby di luar ilmu pengetahuan. Bukan sekadar berprestasi dalam akademik, banyak murid yang brespestasi non akademik melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Pembentukan karakter dimulai dari hal sederhana, memberi salam kepada teman dan guru pada pagi hari (morning greeting), misa setiap bulan sekali, upacara bendera. Kegiatan class meeting dan juga SMA Tarakanita 2 Cup menjadi media untuk meningkatan kreativitas, kemandirian, kerja sama dan daya juang kerja keras.
Karakter solidaritas, toleransi, berbelarasa juga diwujudkan dalam bentuk kegiatan bakti sosial, seperti yang dijelaskan Bernadetha Ayu Setyanta, S.Pd wakil bidang kesiswaan.
“Untuk fase E pembentukan karakter dengan kegiatan Character Building dan live in. Kegiatan di luar sekolah, semuanya dalam rangka pembentukan pribadi cerdas, berintegritas dan berbela rasa,” tambah Ayu.
Proses pembelajaran dan pembentukan karakter tentu saja mendapat pendampingan yang baik dari pihak guru sehingga tidak terjadi kesalahan atau penyimpangan. Ada guru bimbingan konseling yang selalu memberikan bantuan, bimbingan, konseling, sehingga bisa mencapai kematangan pribadi.
Sr. Giovanni, CB mewakili guru bimbingan konseling mengutarakan sekolah menyediakan yang terbaik untuk perkembangan pribadi murid. Pribadi yang utuh baik sosial, pendidikan maupun karir, berkembang sesuai dengan usianya.
Harapan sekolah, murid-murid terutama yang fase E bisa cepat beradaptasi dengan proses pembelajaran di SMA dan dengan orang tua bersinergi, berkolaborasi memeberikan pendampingan pada anak demi kesuksesan mereka.
Walaupun secara sarana sekolah masih menggunakan gedung transit (sementara), Yakobus Tribowo Susanto, S.Pd mengungkapkan SMA Tarakanita 2 tetap menyediakan proses pembelajaran yang standart sehingga tidak terlalu mengganggu. Gedung baru diperkirakan selesai pada Desember. (Penulis: Winarto)
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply