SURAKARTA, KalderaNews.com – Gelaran penutupan PKKMB UNS 2025 bertajuk Symphony of Semar pada Sabtu (23/8/2025) malam menyisakan kegaduhan.
Sejumlah mahasiswa baru (maba) dilaporkan pingsan akibat dehidrasi setelah mobilisasi masuk ke area venue terhambat di samping Rektorat UNS.
Keterlambatan ini terutama dialami maba dari Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Teknik yang tertahan di luar venue jauh melewati waktu open gate.
BACA JUGA:
- Viral! Mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Tunggangi Penyu di Derawan, Bakal Kena Sanksi Akademik!
- Polisi Tangkap Pencuri Motor Mahasiswa KKN, Motif Pelaku: Mahasiswanya Sombong
- BEM UI Pecah! Ada BEM Kuning Versi Mahasiswa, Ada BEM Ungu Versi Rektorat
Berdasarkan rundown, pintu masuk seharusnya dibuka pada pukul 17.30 WIB dan ditutup pukul 18.05 WIB. Namun, hingga pukul 19.45 WIB, masih ada maba yang belum diperbolehkan masuk.
Kondisi ini menimbulkan sejumlah masalah, di antaranya keterlambatan rundown, proses checking yang lama, pelarangan membawa air minum, hingga penyitaan dan perusakan barang milik maba.
Situasi semakin tidak kondusif saat beberapa maba mengalami dehidrasi dan pingsan, sementara tenaga medis yang tersedia hanya sekitar 20 orang untuk ribuan mahasiswa.
Keterangan Fasilitator
Fasilitator yang mendampingi maba sempat beradu mulut dengan panitia di area ATM Center UNS.
“Jadi awalnya maba disuruh untuk nunggu lama, karena masuknya per klote dir, ternyata pihak (panitia) univ itu nahan, kami fasil marah saat body check,” ungkap salah satu fasilitator dari Fakultas Teknik.
Ia juga menyoroti proses body check yang dinilai merugikan maba.
“Gaboleh ada kaca, itu ada kaca tadi dipatahin. Jadi pihak body check, ga memberi opsi untuk ditahan tapi dipatahin ga dibalikin lagi,” tambahnya.
Lebih lanjut, fasilitator itu menilai panitia tidak sigap mengatur alur masuk maba.
“Masalahnya lebih ke nggak sigap nggak siap aja untuk acara ini. Dari jam setengah 6 baru masuk jam 8. Nah kita ditahan, yg lain udah masuk semua, pas masuk udah ga dapet tempat, kita ga dijelasin kloter-kloter gimana. Mereka punya HT tapi gatau, kami nggak dikasih rundown,” jelasnya.
Kelalaian tersebut berujung pada kondisi maba yang kelelahan. “Pingsan saat itu maba lagi kecapean, dan pihak medis itu cuma 20 dan itu nggak sigap, tadi aja medis fakul harus turun tangan,” imbuhnya.
Keluhan Mahasiswa Baru
Sejumlah maba juga menyuarakan kekecewaannya atas jalannya acara. SAG, mahasiswa baru yang enggan disebutkan namanya, menilai alur yang dibuat panitia terlalu merepotkan.
“Ribet banget mas, ribet pol. Kenapa kita harus ngumpul dulu,” ungkapnya.
Ia juga menyayangkan larangan membawa tumbler yang justru menimbulkan banyak sampah.
“Kan kita nggak dikasih konsum, harusnya kita boleh bawa minum tumbler, karena kita kan manusia ya, kita kelaparan. Ini kan sampah-sampah berserakan ya ada banyak plastik ya, karena itu kita kenapa tidak membawa tumbler, karena misal kita bawa kita bisa kurangi sampah yg ada di sini,” jelas SAG.
Mahasiswa lain, IG, bahkan mengungkap sempat terjadi cek-cok dengan panitia.
“Kan tadi sampe sini baris panjang itu panitianya agak marahin kita, kita dibilang jancok, ‘kita juga udah mikir, peh kamu itu wanita kita juga mumet’,” ujarnya.
Bagi SAG dan IG, sikap panitia yang tidak profesional semakin memperburuk suasana.
“Sama panitianya kurang jelas, harus e nggak usah dibikin ribet. Panitia tu walaupun emosi, baiknya nggak usah dilampiaskan ke maba. Mabanya jangan dikasarin lah walaupun mereka emosi, tapi harus profesional,” tegas SAG.
Klarifikasi Panitia
Menanggapi kegaduhan ini, akun Instagram @generasiuns mengunggah video klarifikasi pada Minggu (23/8/2025) malam. Dalam video tersebut, sepuluh orang yang diduga panitia PKKMB UNS 2025 menyampaikan permintaan maaf dan mengakui adanya kelalaian.
Pernyataan itu mencakup pengakuan atas ketidakprofesionalan dalam agenda, kurangnya transparansi perumusan kegiatan, serta lemahnya penyambutan maba. Panitia berjanji menjadikan kejadian ini sebagai evaluasi untuk pelaksanaan PKKMB yang lebih baik ke depan.
Meski demikian, bagi sebagian mahasiswa baru, kegaduhan ini sudah terlanjur meninggalkan kesan buruk. Momen penutupan PKKMB yang seharusnya penuh suka cita justru diwarnai kelelahan, kemarahan, bahkan pengalaman pahit bagi mereka yang pingsan di tengah acara.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply