BENGKULU, KalderaNews.com – Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu kembali menyelenggarakan Hari Studi Pembantu Pelaksana (HSPP) pada Sabtu, 13 September 2025. Kegiatan terasa istimewa sekaligus menantang karena untuk pertama kalinya dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi Teams (Microsoft Teams).
Kebaruan ini menjadi pengalaman baru bagi para Pembantu Pelaksana (PP) yang selama ini lebih akrab dengan aplikasi Zoom Meeting. Walaupun demikian, kegiatan tetap berlangsung lancar, penuh semangat, dan menghadirkan suasana kebersamaan yang hangat.
Mengusung tema “Peran PP sebagai Pendukung Sarpras dan KPKC”, HSPP kali ini menghadirkan dua narasumber internal yang juga adalah Pembantu Pelaksana di Kantor Wilayah, yakni Lukas Daswanto dan Bapak Antonius Teguh Sunaryo, serta Bapak Antonius Padua Chrismanto yang bertugas sebagai moderator.
BACA JUGA:
- Hari Studi Pembantu Pelaksana (HSPP) Tarakanita Bengkulu, Tingkatkan Pengetahuan dan Kesiapsiagaan Bencana
- Napak Tilas Jubile 95 Tahun Kedatangan Suster-Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus di Bengkulu
- Pemberdayaan Masyarakat oleh Tarakanita Bengkulu, Membuat Eco Enzyme untuk Lingkungan Lebih Baik
Hari Studi ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga ruang untuk meneguhkan kembali komitmen para Pembantu Pelaksana dalam menjalankan tugasnya. Secara khusus, ada empat tujuan utama yang ingin dicapai melalui kegiatan ini:
- Memahami peran Pembantu Pelaksana dalam konteks karya pendidikan Tarakanita.
- Menggali kontribusi PP dalam mendukung sarana dan prasarana (Sarpras) sekolah agar tetap terawat dan dapat menunjang proses belajar mengajar.
- Menjelaskan dukungan PP terhadap gerakan KPKC (Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan) yang menjadi salah satu ciri khas spirit Tarakanita.
- Mendorong penerapan pemahaman tersebut dalam kinerja nyata sehari-hari di sekolah.
Acara yang dimulai tepat pukul 08.00 WIB dibuka dengan doa bersama dan pengantar singkat dari moderator. Sesi pertama diisi oleh Bapak Lukas Daswanto dengan materi “Peran PP sebagai Pendukung Sarpras”. Dalam paparannya, Lukas menekankan bahwa Pembantu Pelaksana merupakan bagian integral dari komunitas pendidikan Tarakanita.
”Kita ini bukan sekadar tenaga yang bekerja di belakang layar. Kita adalah bagian penting yang memastikan seluruh kegiatan sekolah berjalan lancar. Kalau sarana prasarana terawat, anak-anak bisa belajar dengan baik dan guru bisa mengajar dengan tenang,” ujar Bapak Lukas.
Beberapa poin penting yang disampaikan antara lain: pemahaman siapa itu pembantu pelaksana, konteks peran PP di sekolah, tugas rutin PP yang mencakup kebersihan, keamanan, serta pemeliharaan lingkungan sekolah, dukungan nyata PP dalam kegiatan sekolah, serta perawatan fasilitas dan pencegahan kerusakan sarpras.
Ia menambahkan, ”Tugas kita bukan hanya membersihkan atau memperbaiki, tetapi menjaga agar apa yang sudah ada bisa bertahan lama dan dimanfaatkan oleh semua warga sekolah.”
Sesi kedua menghadirkan Bapak Antonius Teguh Sunaryo dengan materi “Peran PP sebagai Pendukung KPKC”. Pada kesempatan ini, Ia memaparkan tentang konsep dan prinsip dasar KPKC (Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan) – sebuah gerakan yang menjadi bagian penting dari identitas sekolah-sekolah Tarakanita, Peran PP dalam Menjaga Lingkungan dan Keterlibatan PP dalam Kegiatan KPKC Sekolah.
Ia menjelaskan bahwa gerakan KPKC dihidupi melalui Gerakan Pembiasaan Berwawasan PKT (Pendidikan Karakter Tarakanita) yaitu: gerakan Pantang Plastik dan Sterofoam, Galon Kejujuran, Pengelolaan Sampah, Cinta Lingkungan, Budaya Kasih, serta gerakan Bebas Rokok dan Narkoba.
“Kita harus menjadi teladan. Kalau PP disiplin dalam menjaga lingkungan, siswa akan ikut belajar dari tindakan kita. KPKC bukan hanya teori, tetapi cara hidup sehari-hari,” tegas Antonius Teguh.
Ia juga menambahkan, ”KPKC bukan hanya sekadar merawat lingkungan, tetapi lebih dari itu bagaimana kita menciptakan keadilan dan perdamain dengan menghargai martabat setiap manusia (pemenuhan terhadap hak dan kewajiban asasi) serta menghormati ciptaan lainnya. Jadi, ini soal cara hidup yang menyeluruh.”
Dengan pemahaman tersebut, para PP diajak untuk menyadari bahwa setiap tindakan kecil, baik dalam menjaga fasilitas maupun memperlakukan sesama dengan hormat, adalah bagian dari gerakan besar KPKC.
Walaupun menggunakan platform daring yang baru pertama kali dicoba, para peserta mengikuti kegiatan dengan penuh antusiasme. Ada rasa bangga karena Yayasan Tarakanita berupaya memberi kesempatan kepada seluruh PP untuk terus belajar dan berkembang.
Apresiasi yang tinggi diberikan kepada para peserta karena dengan kesabaran dan upaya yang sungguh dapat mengikuti kegiatan dengan cara baru ini.
Kegiatan HSPP 2025 resmi ditutup pada pukul 10.30 WIB dengan sharing singkat dan doa bersama. Suasana hangat terasa walaupun pertemuan hanya berlangsung secara virtual. Melalui kegiatan ini, para Pembantu Pelaksana semakin diteguhkan untuk memaknai tugasnya sebagai pelayan yang mendukung sarana prasarana sekaligus pelaku nyata dalam gerakan KPKC.
Harapannya, seluruh PP dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kinerja sehari-hari, sehingga sekolah Tarakanita khususnya Tarakanita Bengkulu semakin kokoh sebagai komunitas pendidikan yang ramah, asri, berbudaya kasih, dan peduli lingkungan serta semakin meneguhkan bahwa Pembantu Pelaksana adalah bagian penting dalam membangun ekosistem pendidikan Tarakanita Bengkulu yang Adaptive and Explorative. (Penulis: Petrus Mundana (Humas Tarakanita Bengkulu)
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com


Leave a Reply