JAKARTA, KalderaNews.com – Jangan lewatkan! Hujan meteor Alpha Monocerotids (α-Monocerotid) akan mencapai puncaknya pada 21 November 2025. Begini cara mengamatinya!
Meskipun hujan meteor ini tergolong Variabel Kelas III yang jarang menunjukkan aktivitas kuat, saat puncaknya, kamu berkesempatan melihat peningkatan jumlah meteor yang melesat dari rasi bintang Monoceros (Sang Unicorn).
Nah, berikut panduan lengkap mengenai waktu terbaik dan cara mengamati hujan meteor Alpha Monocerotids agar kamu tidak ketinggalan pertunjukan cahayanya.
BACA JUGA:
- Waspada! BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Lebih Panjang, November 2025 – Februari 2026
- 7 Fenomena Langit Menarik yang Akan Terjadi Sepanjang Bulan November 2025
- BRIN Ungkap Wilayah Pesisir Utara Jawa Terancam Tenggelam 2050-2070, Ini Penyebabnya!
Waktu terbaik pengamatan
Hujan meteor Alpha Monocerotids sebenarnya sudah aktif sejak 15 November dan akan berakhir pada 25 November 2025.
Namun, waktu terbaik untuk melihat aktivitas terbanyak adalah saat malam puncak:
- Tanggal puncak: Malam hari 21 November 2025 hingga menjelang fajar 22 November 2025.
- Jam puncak tertinggi: Pemandangan terbaik diprediksi terjadi sekitar pukul 04.00 dini hari waktu setempat. Pada jam ini, titik pancar (radian) meteor berada di posisi tertinggi di langit.
Cara mengamati hujan Meteor Alpha Monocerotid
- Pergilah ke tempat yang minim polusi cahaya, seperti di luar kota, pegunungan, atau pedesaan. Lampu kota dapat menghalangi pandangan kamu terhadap meteor yang redup
- Meteor Alpha Monocerotids tampak memancar dari rasi bintang Monoceros, yang akan muncul di atas ufuk timur laut menuju timur. Posisikan diri kamu dengan nyaman menghadap langit timur.
- Berbaringlah (atau gunakan kursi santai) dan biarkan mata kamu beradaptasi dengan kegelapan total selama minimal 20 menit. Adaptasi ini penting agar mata lebih sensitif menangkap cahaya meteor.
- Mengingat waktu terbaik pengamatan adalah dini hari, pastikan kamu menggunakan pakaian yang hangat dan nyaman.
Tentang Alpha Monocerotids
Sama seperti hujan meteor tahunan lainnya, Alpha Monocerotids terjadi ketika planet Bumi bergerak melintasi jalur puing-puing kecil (meteoroid) yang ditinggalkan oleh komet yang mengorbit Matahari.
Saat puing-puing tersebut memasuki atmosfer Bumi, mereka terbakar akibat gesekan, menciptakan garis cahaya terang yang kita kenal sebagai meteor, atau “bintang jatuh”.
Nama Alpha Monocerotids disematkan karena meteor-meteor ini terlihat seolah-olah berasal dari rasi bintang Monoceros, yang dalam mitologi dikenal sebagai Sang Unicorn.
Ini yang membuat fenomena ini juga dijuluki sebagai hujan meteor dari “Si Unicorn”.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply