JAKARTA, Kalderanews.com — Beasiswa bagi sebagian orang Indonesia ternyata bukan sekadar dukungan finansial bagi pendidikan. Ini alasan mengapa bukan hanya keluarga yang kurang mampu yang getol mencari beasiswa untuk kuliah ke luar negeri.
Bagi sebagian orang Indonesia memperoleh beasiswa berarti sebuah kehormatan. Hal itu dipandang melebihi sekadar dukungan keuangan.
“Untuk beberapa keluarga di mana keuangan bukan masalah, beasiswa atau beasiswa parsial lebih dari sekadar pertimbangan finansial. Mereka melihatnya sebagai suatu kebanggaan,” kata Jazi Jannati, konselor IDP Indonesia untuk Inggris dan Irlandia yang berbasis di Surabaya, dalam studi IDP tentang perspektif mahasiswa Indonesia belajar di luar negeri yang dipublikasikan akhir tahun lalu.
BACA JUGA:
- Ini Syarat Umum dan Khusus Beasiswa D3, D4, dan S1 Bank Indonesia
- Gratis Kuliah S1 di ITT Purwokerto, Beasiswa Penuh FON Tutup 28 Februari 2023
- Pendaftaran Beasiswa Penelitian Tempus Public Foundation Dibuka Sampai 23 Februari 2023
Persepsi ini dipakai oleh lembaga pendidikan luar negeri dalam menggarap pasar Indonesia. Tawaran studi ke luar negeri umumnya diikuti dengan tawaran beasiswa penuh atau beasiswa parsial.
Dewasa ini lembaga pemberi beasiswa paling besar dan diminati di Indonesia adalah Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Indonesia (LPDP). Beasiswa dari lembaga ini bukan hanya diincar oleh mahasisa tetapi juga oleh penyelenggara pendidikan luar negeri.
Sebanyak 28.000 orang telah mendapatkan beasiswa ini sejak 2013. Sebanyak 23 ribu menerima beasiswa penuh dan 5000 menerima beasiswa parsial.
Tahun ini, LPDP menargetkan 7000 penerima beasiswa, meningkat dari 5000 pada tahun 2022. Beasiswa berbentuk program umum tersedia berupa beasiswa reguler, beasiswa perguruan tinggi utama dunia, dan beasiswa parsial.
Sedangkan beasiswa bertarget bentuknya berupa beasiswa untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, dan Polri. Selain itu ada beasiswa kewirausahaan, beasiswa pendidikan kader ulama, dan beasiswa dokter spesialis dan sub spesialis.
Selain itu ada beasiswa dalam program afirmasi terdiri dari beasiswa penyandang disabilitas, beasiswa putra-putri Papua, beasiswa daerah afirmasi, dan beasiswa prasejahtera.
Beasiswa LDPD mendapat pujian dari University World News dikarenakan proses aplikasi online-nya yang mudah.
“Bagi mahasiswa S1 atau S2 yang akan menyelesaikan studinya, sudah tidak ada lagi hari-hari melelahkan mencari dana penelitian. Mahasiswa sekarang pergi ke situs web LPDP, membuat akun dan mengunggah informasi yang diperlukan. Jika semuanya berjalan lancar, proposal penelitian mereka akan disetujui dan, setelah beberapa saat, mereka mendapatkan uang yang diperlukan,” demikian ditulis oleh University World News.
Beasiswa dipersepsikan istimewa oleh orang Indonesia karena keputusan menempuh pendidikan umumnya adalah keputusan keluarga. Artinya nilai-nilai keluarga sangat berpengaruh. Keluarga turut memperoleh kebanggaan bila anggota keluarga berhasil mendapatkan beasiswa.
Bila di luar negeri banyak mahasiswa kurang mampu mengejar beasiswa agar tidak perlu bekerja paruh waktu sebagai pelayan restoran di luar jam kuliah, keluarga mampu di Indonesia memperoleh beasiswa demi alasan prestise.
Meskipun demikian, ada banyak alasan positif, selain alasan emosional, untuk memperoleh beasiswa. Di luar negeri, mahasiswa yang memperoleh beasiswa umumnya juga akan lebih mudah mendapat dukungan lainnya dari universitas. Misalnya, dukungan mentorship dalam menyelesaikan studi.
Manfaat lain dari beasiswa adalah memperluas jejaring. Umumnya penerima beasiswa memiliki perkumpulan sesama penerima beasiswa tertentu. Hal ini dapat memberi manfaat saat masih kuliah dan sesudahnya.
Beasiswa juga akan ‘mempercantik’ riwayat hidup (CV). Ini penting saat melamar pekerjaan maupun saat ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!


Leave a Reply